Catatan Merah Rekening Sang Calon

Edisi: 46/43 / Tanggal : 2015-01-18 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Rusman Paraqbueq, Reza Aditya, Aseanty Pahlevi


JALAN pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia telah dilancarkan. Selain aneka lobi politik, dokumen-dokumen lama disiapkan. Salah satunya surat berkode rahasia yang dikeluarkan kolega-koleganya di Badan Reserse Kriminal Polri pada 20 Oktober 2010.

Surat "pembersihan" Budi itu ditandatangani Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Komisaris Besar Arief Sulistyanto—kini Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dengan pangkat brigadir jenderal. Isinya: lalu lintas keuangan di rekening sang Jenderal dianggap wajar. Padahal data di rekening itu masuk radar kecurigaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan karena dinilai tidak sesuai dengan profil Budi.

Arief, yang dimintai konfirmasi, membenarkan kesahihan surat tersebut. "Iya benar ada surat itu," ujarnya Jumat pekan lalu. Ia mengatakan hasil penyelidikan atas perintah Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri telah disampaikan ke Pusat Pelaporan.

Layang lawas itu disebarkan ke media massa bertepatan dengan rencana Presiden Joko Widodo mengajukan Budi Gunawan sebagai pengganti Jenderal Sutarman. Meski baru pensiun Oktober nanti, Sutarman, yang baru satu setengah tahun menduduki jabatan itu, akan segera diganti. Jokowi mengirimkan surat pencalonan Budi ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dimintakan persetujuan pada Jumat pekan lalu.

Surat itu disebarkan antara lain oleh Neta S. Pane, koordinator Indonesia Police Watch—organisasi yang banyak berhubungan dengan kepolisian. Neta mengatakan memperolehnya dari seorang perwira polisi. Meski begitu, ia menampik menjadi bagian dari anggota tim sukses Budi.

Secara formal, Budi bersaing dengan delapan perwira tinggi lain. Mereka menduduki jabatan-jabatan untuk pangkat komisaris jenderal. Dalam surat Komisi Kepolisian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…