Charlie Hebdo Dan Kita
Edisi: 47/43 / Tanggal : 2015-01-25 / Halaman : 46 / Rubrik : KL / Penulis : Rocky Gerung, ,
Apakah "the other" ada dalam pertimbangan Charlie Hebdo ketika menerbitkan setiap edisi, terutama ketika satire itu menghantam nilai sakral seseorang? Tentu ini pertanyaan serius hanya setelah akibatnya terjadi, yaitu adanya balasan kekerasan atas nama agama. Sebab, dari sini muncul pertanyaan setara: bolehkah kekerasan dipergunakan secara sepihak bila nilai sakral seseorang terusik?
Nilai sakral adalah individual. Suatu keyakinan religius tidak hanya mengenai doktrin agama, tapi juga doktrin tradisi dan etika sosial, bahkan pilihan nilai si individu sendiri. Seseorang mungkin tak terhina bila doktrin agamanya direndahkan, tapi ia akan sangat murka bila pandangan moral privatnya dihina. Di situ nilai religiusnya bukan pada agama, melainkan pada susunan etika privat yang komposisinya ia tentukan sendiri. Jadi setiap orang bebas menyusun konsep religiositasnya sendiri. Kurikulum hidup setiap orang adalah tanggung jawabnya sendiri. Bila seseorang menganggap bahwa selembar daun hijau lebih sakral daripada teks kitab suci, tak ada yang berhak melarang pilihan pandangan itu. Religiositas adalah etika individual. Sekarang ini basisnya bukan hanya agama.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…