Mario Vargas Llosa, Arequipa, Dan Revolusi Kuba

Edisi: 48/43 / Tanggal : 2015-02-01 / Halaman : 60 / Rubrik : IQR / Penulis : Shinta Maharani , ,


Peru punya penulis besar Mario Vargas Llosa. Peraih Nobel Sastra 2010 ini dikenal sebagai salah satu penulis yang secara fasih menggambarkan persimpangan antara budaya dan politik di Amerika Latin dengan pedih. Vargas pernah mendukung tokoh revolusioner Kuba, Fidel Castro, tapi kemudian menentangnya ketika melihat kediktatoran Castro. Vargas juga sempat maju dalam pemilihan presiden, bersaing dengan Alberto Fujimori, walau kalah.

Pada 2014, pemerintah Peru membangun museum Vargas Llosa di kota kelahirannya, Arequipa. Di pengujung tahun lalu, Tempo bertandang ke museum yang menyajikan perjalanan hidup sang penulis secara virtual dengan teknologi hologram itu. Vargas kini tinggal di Barcelona dan London. Namun, dengan teknologi holografi, dia seperti selalu hadir di sana.

Rumah bercat putih berdiri paling bersih di antara bangunan di sekitarnya. Bangunan bergaya Spanyol itu memadukan jendela dan pintu berbahan kayu dengan gaya lengkung dan lurus. Taman berukuran mini menghiasi rumah berlantai dua tersebut. Itulah museum milik peraih Nobel Sastra tahun 2010, Jorge Mario Pedro Vargas Llosa. Orang Peru memberi nama museum itu Casa Museo Mario Vargas Llosa.

Museum itu berlokasi di Avenida Parra 101, Arequipa, Peru. Arequipa berada di sebelah tenggara ibu kota Peru, Lima. Kota ini merupakan kota yang memiliki lanskap pegunungan El Misti. Dari Arequipa ke arah selatan, bisa menembus ke perbatasan Cile, juga ke sempadan dengan Bolivia. Kota yang dikenal sebagai kota tambang ini memiliki penduduk sekitar 844 ribu jiwa.

Bonanza tembaga, emas, dan perak menjadikan Arequipa menjelma sebagai kota terbesar kedua—setelah Lima. Di sana, antara lain, berdiri pabrik pengolah tambang Sociedad Minera de Cerro Verde, yang berafiliasi dengan Freeport McMoRan & Co. Perusahaan di kawasan Cerro Verde, Arequipa, itu merupakan perusahaan internasional raksasa yang berbasis di Arizona, Amerika Serikat. Dari Arequipa, Lima bisa ditempuh dengan pesawat selama satu setengah jam. Bisa juga menggunakan bus dengan waktu tempuh 17-18 jam.

Museum Vargas Llosa merupakan rumah tinggal keluarga sastrawan ini. Semula bangunan itu rumah biasa. Setahun lalu, pemerintah Peru melalui kementerian kebudayaannya memperbaiki rumah itu dan menjadikannya museum. Rumah seluas sekitar 16 x 14 meter itu dioperasikan sebagai museum sejak April 2014. Museum ini merupakan bentuk dokumentasi virtual dari perjalanan hidup Vargas Llosa, yang lahir di Arequipa pada 28 Maret 1936. Sastrawan 79 tahun itu kini menetap di Barcelona, Spanyol. "Mario Vargas datang ke rumah ini hampir setiap tahun, pada April,"…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…