Joko Versus Widodo

Edisi: 49/43 / Tanggal : 2015-02-08 / Halaman : 55 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Eep Saefulloh Fatah, ,


Eep Saefulloh Fatah,
pendiri dan CEO PolMark Indonesia, pusat riset dan konsultasi political marketing

PADA 100 hari pertama pemerintahan Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla, kita menyaksikan pertarungan sengit antara Joko dan Widodo. Joko mewakili sesuatu yang kita persepsikan dengan penuh harap. Widodo mewakili sesuatu yang kita saksikan dengan penuh kecemasan.

Kita berharap memiliki presiden yang-sebagaimana ia katakan sendiri-tak akan dikendalikan partai politik, menjadi petugas partai hanya selama pemilihan presiden, tapi mentransformasikan diri menjadi pelayan warga negara setelah terpilih. Kita berharap pada presiden yang tak sekadar berdiri di depan, tapi juga berada di tengah rakyatnya.

Kita berharap pada satu sosok bersahaja, datang dari keluarga dan lingkungan orang biasa, menjadi petarung politik yang gigih, lalu mendulang kemenangan karena berhasil membuat orang kebanyakan beramai-ramai mendukungnya. Kita berharap pada sosok yang tak hanya suka memerintah, tapi juga mampu mendengar, berempati, dan sigap bergerak nyata.

Kita berharap pada pemimpin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…