Harga Sebuah Restu Kremlin
Edisi: 22/20 / Tanggal : 1990-07-28 / Halaman : 32 / Rubrik : LN / Penulis :
STAVROPOL, di selatan Uni Soviet, wilayah asal Mikhail Gorbachev, Senin pekan
lalu. Kanselir Jerman Barat, Helmut Kohl, yang sedang dijamu di rumah
peristirahatan Gorbachev, tersenyum lebar. Bukan cuma karena menyadari, dialah
pemimpin Barat pertama yang pernah merasakan suasana santai dan keakraban di sana,
tapi yang lebih penting ia memperoleh keputusan bersejarah hari itu: Pemimpin
Kremlin tak keberatan Jerman yang bersatu kelak masuk pakta pertahanan Barat NATO.
Maka, lenyap sudah ganjalan terakhir atas penyatuan Jerman secara keseluruhan,
yang dijadwalkan Desember depan.
; Keputusan Moskow ini, menurut sejumlah pengamat, menegaskan peran utama NATO
di Eropa dan memecahkan masalah terbesar dalam era pascaperang dingin.
"Keanggotaan Jerman (bersatu) pada aliansi kami bakal meningkatkan stabilitas
bagi semua," kata juru bicara NATO di Brussel, Belgia. Sedang komandan
tertinggi NATO di Eropa, Jenderal John Galvin, cuma berkomentar pendek:
"Langkah yang logis."
; Memang banyak pihak yang tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…