Saksi Mata Penculikan Amir Hamzah

Edisi: 50/43 / Tanggal : 2015-02-15 / Halaman : 62 / Rubrik : LAY / Penulis : , ,


Amir Hamzah adalah nama pena dari Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putra. Sastrawan yang digelari Raja Penyair ini termasuk Angkatan Poedjangga Baroe. Buah Rindu, Nyanyi Sunyi, dan Setanggi Timur adalah sedikit contoh dari banyak karyanya yang begitu terkenal. Amir lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911, dari keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat. Amir menikah dengan Tengku Puteri Kamiliah, putri tertua Sultan Langkat, Sultan Machmud. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Gubernur Tengku Muhammad Hasan memilih Amir sebagai wakil pemerintah RI di Langkat.

Pada 3 Maret 1946, pecah revolusi sosial yang tidak mengakui keberadaan kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur. Istana Tanjung Pura kediaman Sultan Langkat diserbu, penghuni laki-laki dan perempuan dipisahkan. Istana Binjai kediaman Amir pun tak luput dari penggerebekan.

Amir ditangkap pada 7 Maret 1946. Ia dibawa ke sebuah perkebunan yang dikuasai faksi komunis di Kuala Begumit, sekitar 10 kilometer di luar Binjai. Ia diyakini dieksekusi pancung pada lewat tengah malam, 20 Maret 1946. Pada November 1949, sebuah kuburan dangkal dibongkar. Di dalamnya ada delapan mayat. Salah satunya memakai cincin kecubung dan dua giginya tanggal. Itulah kerangka Amir. Kerangka itu dikuburkan di pemakaman keluarga kerajaan di samping Masjid Azizi. Dengan Keputusan Presiden Nomor 106 Tanggal 3 November 1975, Amir Hamzah ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Selama ini bagaimana Amir Hamzah menemui ajalnya itu masih menjadi misteri. Ternyata sedikit-banyak memoar Bachtiar Siagian (19 Februari 1923-19 Maret 2002) bisa mengungkapnya. Peristiwa pembunuhan Amir Hamzah itu ditulis Bachtiar cukup panjang. Berikut ini nukilannya yang diambil Tempo dari memoar Bachtiar Siagian yang belum diterbitkan dengan seizin keluarganya.

Waktu itu tanggal 3 Maret 1946. Aku memimpin pertunjukan drama di panggung bioskop Deli, Binjai, dengan judul Darah Rakyat. Tema itu menyikapi penderitaan rakyat di bawah penindasan penjajahan dan feodalisme, penderitaan yang akhirnya menimbulkan kebencian dan semangat perlawanan. Pengunjung pertunjukan itu sebagian besar adalah anggota Laskar Rakyat Medan Area. Ada Laskar Pemuda Sosialis Indonesia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…