Jalan Spiritual Salgado
Edisi: 51/43 / Tanggal : 2015-02-22 / Halaman : 48 / Rubrik : SN / Penulis : Melati Suryodarmo, ,
Sebuah film dokumenter mengenai kehidupan Sebastiao Salgado, fotografer kenamaan Brasil, ditayangkan di Jerman. Saya menonton di salah satu gedung bioskop di Braunschweig beberapa waktu lalu. Film berjudul das Salz der Erde (Garamnya Bumi) itu disutradarai oleh Wim Wenders, sutradara avant-garde Jerman. Wenders sebelumnya membikin film mengenai maestro tari Jerman, Pina Bausch. Film ini pernah diputar oleh Goethe-Institut Jakarta. Adapun Salgado kiranya tak asing bagi fotografer Indonesia karena beberapa tahun lampau memberi workshop di Jakarta.
Wim Wenders bekerja sama dengan Juliano Ribeira Salgado, putra sulung Sebastiao Salgado, yang sudah sejak sepuluh tahun mendokumentasi proses kerja ayahnya. Saya melihat ada kejujuran perspektif Juliano tentang ayahnya, dan kecermatan kedua sutradara ini dalam memilih peristiwa penting dalam hidup Sebastiao Salgado secara kronologis, baik dalam dunia profesionalnya maupun kehidupan pribadinya.
Menonton film ini, saya teringat sebuah pameran foto hitam-putih Salgado pada Juli 2014 di Singapura National Museum yang menggetarkan. Bertajuk "Genesis", pameran itu menghadirkan 245 seri foto yang tak hanya memberi kekuatan yang membangkitkan emosi, tapi juga sekaligus keterasingan antara tubuh kita dan tubuh-tubuh yang hadir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.