Jalan Salib Milan Sladek

Edisi: 02/44 / Tanggal : 2015-03-15 / Halaman : 64 / Rubrik : SN / Penulis : Seno Joko Suyono, Ratnaning Asih,


"Hari Jumat pagi. Aku melihat putraku
dibawa serdadu. Tubuhnya hancur karena
cambukan. Bagai penjahat besar, putraku
dihadapkan ke Pilatus untuk diadili.
Salibkan dia, salibkan dia, teriak orang-orang.
Aku ingin memohon dengan sangat agar mereka
diam. Tapi aku menyadari semua ini harus terjadi...."

Begitu Niniek L. Karim menyelesaikan kalimat penuh ratapan ini, lampu sorot yang mengarah kepadanya padam, berganti menyinari sesosok pria tua dengan wajah berpupur putih. Ia mengenakan kaus dan celana hitam yang disembunyikan jubah kain putih. Mula-mula kedua tangannya terentang seolah-olah ia memanggul sebuah balok besar kayu salib. Mukanya tampak menahan sakit. Ia terlihat sulit melangkah. Beban tak terlihat yang menggayuti pundaknya tampak terlalu berat dipikulnya.

Sejurus kemudian, ia berputar, mengibaskan jubah putihnya. Mimik wajahnya berubah 180 derajat. Wajahnya terlihat pongah. Sambil menuding-nuding, ia tertawa mengejek. Ia berputar lagi, kali ini menampilkan mimik garang. Gerakan tangannya bagai orang mencambuk. Kembali berputar, kali ini bagian depan jubahnya disampirkan ke bahu. Ia bagai pembesar Romawi yang mengacungkan jempolnya ke bawah, tanda Yesus dijatuhi hukuman mati.

Gestur-gestur Milan Sladek, tokoh pantomim asal Slovakia yang menetap di Jerman, tatkala memainkan The Way of the Cross di Gereja Kristus Raja, kawasan Jalan Danau Toba, Jakarta Pusat, pekan lalu, itu menarik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.