Badut-badut Ipong
Edisi: 02/44 / Tanggal : 2015-03-15 / Halaman : 66 / Rubrik : SN / Penulis : Seno Joko Suyono, Dian Yuliastuti,
Dunia seni rupa Ipong Purnama Sidhi berangkat dari dunia ilustrasi cerita pendek. Dia dikenal sebagai ilustrator cerpen di Kompas Minggu. Ilustrasi Ipong diakui banyak pengamat kuat, mampu memberi bobot kepada kisah cerpen. Siapa pun pengarangnya, apa pun ceritanya, bila kita lihat, kebanyakan ilustrasi yang muncul dari tangan Ipong adalah sosok murung, sosok yang memberi kesan tengah diasingkan, sosok penyendiri, pendiam, antisosial, atau sosok yang memendam ketakutan. Ilustrasi Ipong mampu membuat kita, sebelum membaca cerpen itu sendiri, sudah dituntun ke aura perenungan.
Sesuatu yang agak berbeda saat ia memasuki dunia kanvas. Ipong, yang kita kenal suka menyajikan ilustrasi getir dalam jagat sastra, menjadi seorang yang periang. Karya-karya kanvasnya penuh ekspresi, emosi, humor, dan kebanalan. Dunianya adalah dunia kejenakaan. Di kanvas, dia seolah-olah membebaskan diri dari dunia cerpen Indonesia yang cenderung muram.
Itulah yang selintas bisa kita tangkap apabila melongok ke pameran Ipong di Bentara Budaya Jakarta bertajuk "Kakang Kawah Adi Ari-ari". Sebanyak 20 lukisan kanvas Ipong Purnama Sidhi, 60 tahun, dipajang. Sedangkan sekitar 50 karya ilustrasi cerpen yang terbit mulai 1990 hingga awal 1995 disajikan. Selain dibingkai, fotokopian ilustrasi itu menjadi pelapis kotak tempat duduk yang bertebaran di tempat pameran.
Sebagai ilustrator cerpen,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.