Generasi Terakhir Pigmi Rampasasa

Edisi: 04/44 / Tanggal : 2015-03-29 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Erwin Zachri, Dwi Wiyana,


Pada akhir Februari lalu, wartawan Tempo Erwin Zachri dan fotografer Dhemas Reviyanto mengunjungi generasi terakhir pigmi Rampasasa itu. Menelusuri jejak nenek moyang mereka di Liang Bua untuk membuktikan klaim tersebut, Erwin menuliskan sejumlah masalah yang dihadapi orang-orang pigmi ini.

Hari hampir larut malam ketika Tempo tiba di kediaman Martinus untuk menginap. Di bawah temaram lampu led bertenaga matahari, kami berkumpul. Tua Teno Petrus Antas, ayah Martinus; Petrus Dour, yang masih kerabat Petrus Antas; dan beberapa warga memenuhi ruang tamu Martinus Masar, 35 tahun, Kepala Dusun Rampasasa, akhir bulan lalu.

Martinus menarik tali lampu itu agar cahayanya lebih terang. Tapi, mengingat matahari redup seharian dan penyimpanan energi tidak optimal, lampu kembali diredupkan. "PLN banyak janji, katanya pada 2014 masuk listrik, sekarang sudah 2015," ucapnya.

Tak hanya tentang listrik, Martinus mengeluhkan pembangunan Rampasasa yang tertinggal di hampir segala sektor. Dari segi transportasi, dusun ini tidak dilalui angkutan umum, sehingga akses warga terhadap transportasi publik jadi terbatas. "Bahkan, untuk mengurus KTP, mereka kesulitan. Transportasi ke kecamatan perlu dana puluhan ribu rupiah untuk pulang-pergi," ujarnya.

Karena tidak memiliki kartu tanda penduduk, warga pun tidak punya akses ke fasilitas lain, seperti program Jaminan Kesehatan Masyarakat dan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). "Banyak warga, termasuk ayah saya, zaman SBY mendapatkan kartu BLT (Bantuan Langsung Tunai), tapi zaman Jokowi tidak mendapat kartu BLSM," kata Martinus.

Sepanjang malam, Tempo mendengarkan cerita panjang dan unik masyarakat Rampasasa. Kadang kami tertawa, kadang hening menyambut cerita miris. Dengan lampu yang semakin lama semakin redup.


* * * *

Dusun Rampasasa, Flores, telah lama menjadi sorotan para peneliti dunia karena memiliki populasi dengan perawakan pendek atau biasa disebut pigmi. Manusia pigmi didefinisikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…