Berbagi Kue Uang Plastik
Edisi: 05/44 / Tanggal : 2015-04-05 / Halaman : 110 / Rubrik : EB / Penulis : Ayu Prima Sandi, ,
DUA kartu uang elektronik tak pernah absen dari dompet Rama Dhany ke mana pun karyawan swasta ini pergi. Kartu pertama bermerek Flazz, terbitan Bank Central Asia, ia gunakan untuk membayar parkir di gedung perkantoran dan mal. Dan kartu kedua, e-Money keluaran Bank Mandiri, untuk membayar jalan tol dan berbelanja kebutuhan sehari-hari di minimarket.
Rama merasa kerepotan harus membawa dua kartu untuk berbagai kebutuhan transaksinya. "Tidak efektif, harus berganti-ganti kartu untuk setiap kebutuhan," katanya Kamis pekan lalu. Pernah suatu hari salah satu kartunya tidak bisa digesek karena tak tersedia mesin electronic data capture di minimarket tempatnya berbelanja.
Kerepotan juga dialami Jeffrey Haribowo, karyawan perusahaan multinasional di kawasan Sudirman. "Harapannya satu kartu untuk semua kebutuhan seperti di Singapura," ujarnya.
Keluhan Rama dan Jeffrey sebenarnya sudah dipikirkan oleh Bank Indonesia. Direktur Konsumer dan Ritel PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, regulator telah melarang eksklusivitas layanan pembayaran uang elektronik melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang uang elektronik. Artinya, semua kalangan perbankan yang ingin berbisnis uang elektronik boleh masuk ke berbagai layanan jasa alias tak boleh ada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…