Dari Kaki Hercules Ke Wadi Rum

Edisi: 06/44 / Tanggal : 2015-04-12 / Halaman : 68 / Rubrik : IMZ / Penulis : Ahmad Fuadi, ,


Setelah melayari Nil, saya melanjutkan perjalanan ke Yordania, negara yang punya posisi unik. Negara ini dikepung perbatasan Suriah, Irak, Palestina, Israel, Arab Saudi, dan Mesir. Melihat situasi politik para tetangganya, negara ini layak disebut terletak di pusaran konflik Timur Tengah. Yang menarik, di tengah panasnya suasana Timur Tengah, Yordania selama ini bisa mempertahankan suasana yang relatif aman.

Pada 1995, saya pernah mampir ke Amman. Saat itu saya mengambil kesimpulan bahwa ibu kota negara ini terasa kurang mentereng karena beberapa kali saya bertemu dengan gembala dan rombongan kambingnya yang merumput di pinggir-pinggir jalan raya. Kini gembala sudah tidak ada, sementara bangunan mengkilat dan tinggi tampak tumbuh di mana-mana. Selepas dari Mesir yang kurang teratur, Yordania terasa begitu modern. Konsekuensinya, standar harga di sini beberapa kali lipat di atas Mesir. Satu dinar Yordania sama nilainya dengan belasan ribu rupiah.


* * * *

Kota tua Amman terletak di sebuah lembah yang diapit beberapa bukit landai. Hampir seluruh permukaan bukit-bukit ini diselimuti rumah dan bangunan yang berbentuk kotak-kotak berwarna putih abu-abu. Di kaki lembah ini masih berdiri Roman Theater, sebuah teater terbuka dari batu peninggalan Romawi. Kami naik ke puncak Jabal al-Qalaa, tempat berdirinya Citadel dan reruntuhan Kuil Hercules dari masa Romawi. Dari puncak bukit ini, panorama Kota Amman terlihat indah. Saat waktu asar datang, terdengar alunan azan dari segala penjuru bukit dan lembah di bawah kami, mengirimkan gema bersahut-sahutan yang merdu.

Di kaki Kuil Hercules ini, saya membentangkan peta dan membuka buku petunjuk pariwisata untuk memastikan rute menyusuri daratan Yordania menuju Laut Mati, Aqaba, Wadi Rum, dan Petra. Peta memperlihatkan rute kami akan melintasi gurun, perbukitan, desa-desa, dan jalan besar.

Laut Mati adalah tujuan pertama setelah keluar dari Amman. Mobil yang saya setir sendiri membelah jalan besar Yordania dengan kecepatan sedang. Setelah menyetir sekitar tiga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…