Pidato Yang Tak Pernah Di Bacakan

Edisi: 07/44 / Tanggal : 2015-04-19 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sunudyantoro, Ananda Teresia, Putri Adityowati


PRESIDEN Joko Widodo telah menyiapkan dua lembar pidato sehari sebelum pembukaan Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Sanur, Bali, Kamis pekan lalu. Ia dibantu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang ditemani dua anggota staf Sekretariat Negara. Mereka berdiskusi di beranda belakang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Tema yang dimasukkan ke pidato itu adalah tekad pemerintah memberantas korupsi. Salah satu bagian memberikan tekanan tentang institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia. "Sebagai panglima tertinggi, saya ingin Polri bersih," tertulis dalam salah satu bagian draf naskah pidato.

Seorang saksi pertemuan ini mengatakan Jokowi tak berkeberatan dengan kalimat yang disiapkan itu. Sebaliknya, Presiden malah berujar, "Tak ada kalimat yang lebih keras lagi, ya?" Namun naskah itu menjadi pidato yang tak pernah dibacakan. Jokowi, yang mengenakan jas merah, hadir di arena kongres hanya sebagai "tamu". Kepala negara itu tak diberi kesempatan berpidato.

Megawati Soekarnoputri, yang jauh sebelum kongres sudah diputuskan akan memimpin kembali partai itu, menjadi bintang tunggal. Pidatonya menjadi puncak acara pembukaan. Tak ada pidato lagi setelah itu. Padahal, menurut sejumlah pejabat Istana, dalam undangan yang diterima tiga hari sebelumnya, masih tercantum agenda pidato Presiden.

Namun Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sejak awal, Jokowi memang tidak diberi waktu untuk berpidato pada pembukaan kongres. "Jokowi kami minta berpidato di pertemuan tertutup dengan dewan pimpinan daerah," ujarnya.

Adapun Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membenarkan, Jokowi rencananya berpidato di kongres. "Teksnya sudah dipersiapkan," kata Andi pada Rabu pekan lalu atau sehari sebelum pembukaan.

Meski batal berpidato, Jokowi menanggapinya dengan enteng. "Buat saya, yang penting…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…