Relevansi Gelora Semangat Bandung
Edisi: 08/44 / Tanggal : 2015-04-26 / Halaman : 120 / Rubrik : KL / Penulis : Rizal Sukma, ,
Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 18-24 April 1955 jelas merupakan sebuah peristiwa sejarah dengan nilai, arti, dan implikasi strategis yang tidak terbantahkan. Keruntuhan kolonialisme tidak bisa dilepaskan dari aspirasi untuk menolak penjajahan dan imperialisme yang digelorakan di Bandung. Kini, kecuali Palestina, semua negara terjajah telah merdeka, berdaulat, dan berhak menentukan nasibnya sendiri.
Kini, 60 tahun kemudian, wajah dunia telah berubah. Kolonialisme, meskipun masih tersisa di Palestina dan mungkin di tempat lain dalam wujud yang berbeda, tidak lagi mendapat tempat dalam pergaulan internasional yang beradab. Pertarungan antarbangsa telah bergeser ke soal keunggulan ekonomi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perlombaan mencapai posisi teratas dalam tatanan internasional yang masih hierarkis.
Dalam dunia yang berbeda sekarang ini, wajar apabila ada yang bertanya mengapa Indonesia masih perlu mengingat kembali semangat Bandung melalui perhelatan peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika. Apakah hanya untuk memuaskan rasa romantisisme belaka atau dapat membawa manfaat bagi masyarakat pada umumnya?
Setiap prakarsa politik luar negeri, seperti yang kerap dikemukakan Presiden Joko Widodo, memang harus dapat membawa manfaat bagi rakyat. Namun politik luar negeri tidak semata-mata mencerminkan kepentingan yang terukur. Politik luar negeri juga dijalankan karena ada kewajiban yang melekat dalam sebuah negara. Karena itu, sebagaimana diamanatkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…