Idul Fitri Sepeninggal Embah

Edisi: 05/24 / Tanggal : 1994-04-02 / Halaman : 106 / Rubrik : KL / Penulis : ASA, SYU


EMBAH sendiri sebetulnya "NU tanpa baju". Ia pernah wakil Masjumi di Konstituante, tapi Masjuminya Kiai Hasyim Asy'ari, embahnya Gus Dur, Masjumi yang belum berpisah dengan NU. Mungkin karena ini Masjumi yang "masih persatuan", yang pemikirannya berskala nasional, yang -- dalam hal NU -- belum dihinggapi perasaan hanya mewakili, istilah Gus Dur, "arus bawah" (TEMPO, 26 Maret, kolom Abdurrahman W.). Embah sendiri mesra dengan Muhammadiyah.

Sepeninggal Embah, setelah Departemen Agama dipegang orang-orang Golkar yang lebih "berbau Muhammadiyah" (dulunya 'kan NU), wasiat Embah tetap diusahakan berlaku. Tapi sekarang mereka berhadapan dengan para kiai muda. Generasi baru ini semuanya "NU dengan baju", dan saya bisa pastikan ini bajunya Gus Dur. Orang jadi ramai. Wasiat Embah mulai dipertanyakan. Dan sekarang, wasiat itu praktis habis masa berlakunya meski nama Embah sendiri dipatrikan sebagai nama pondok dan madrasah. Saya memang ikut pemerintah. Malam Ahad menjelang Id kemarin, menjelang isya, sekarang kawan di Departemen Agama menelepon ke rumah, di luar Jakarta, dan menjawab pertanyaan saya tentang imkanur rukyah (kemungkinan melihat bulan) malam itu. "Beberapa persen…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…