Tantangan Konservasi Harimau Dan Gajah
Edisi: 09/44 / Tanggal : 2015-05-03 / Halaman : 64 / Rubrik : INVT / Penulis : Sunarto, ,
Sunarto*
GAJAH mati tak meninggalkan gading, harimau mati tak meninggalkan belang. Gading gajah serta kulit dan bagian tubuh harimau selalu menjadi incaran pemburu satwa. Dalam tiga tahun terakhir, hampir 200 ekor gajah, atau 10 persen dari total populasinya, ditemukan mati di seantero Sumatera. Sebagian besar tanpa gading. Sedangkan harimau terus diburu, dikuliti, dan diam-diam diperdagangkan.
Perdagangan gelap merupakan salah satu faktor yang mendorong pembunuhan dan penurunan populasi dua satwa ikonik tersebut. Dan pasar satwa langka ini tak pernah susut. Meski ada upaya untuk memperketat peredaran gading gajah, sejak 2012 permintaan pasar domestik dan internasional terus meningkat. Akibatnya, perburuan satwa kian menjadi-jadi, terlihat dari bertambahnya temuan jerat satwa.
Arena berburu pun terus meluas. Kawasan hutan tanaman industri serta perkebunan sawit, bahkan kawasan konservasi seperti taman nasional dan suaka margasatwa, telah menjadi lahan subur perburuan liar.
Tak hanya diburu, harimau dan gajah juga tertekan oleh konflik dengan manusia. Wilayah jelajah dua satwa tersebut semakin sempit karena diambil alih oleh manusia. Maka terjadilah interaksi tak ramah antara gajah-harimau dan manusia. Ketidakpahaman masyarakat tentang karakter dan perilaku satwa liar menambah parah konflik tersebut. Umumnya korban konflik adalah pendatang yang tak paham cara hidup di wilayah jelajah satwa.
Konflik dan perburuan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.