Jejak Narkotik Tetangga Di Esguerra

Edisi: 10/44 / Tanggal : 2015-05-10 / Halaman : 34 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Yandhrie Arvian, Suryo Wibowo, Shinta Maharani


RUMAH beratap seng berdinding tripleks itu berukuran tiga kali empat meter. Kamar tidurnya menyatu dengan dapur. Mary Jane Fiesta Veloso, suami, dan dua anaknya dulu tinggal di rumah yang berdiri di Desa Esguerra, Talavera, Provinsi Nueva Ecija, Filipina, itu. "Kondisinya tidak banyak berubah seperti saat ia masih tinggal di sini," kata Floramay Ladrillano, sepupu Michael Candelaria, suami Mary Jane, kepada Tempo, Selasa siang pekan lalu.

Mary Jane tinggal di rumah itu sejak 2002. Lima tahun lalu, ia meninggalkannya untuk menjadi tenaga kerja di Malaysia. "Persoalan ekonomi mendorongnya mencari pekerjaan yang lebih baik," ujar Floramay.

Nasib mengubah perempuan 30 tahun itu menjadi pesakitan. Ia ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta, ketika hendak "berlibur" di kota itu pada April 2010. Petugas menemukan 2,6 kilogram heroin di tasnya. Enam bulan kemudian, Pengadilan Negeri Sleman menjatuhkan hukuman mati. Seluruh proses hukum yang ditempuhnya—dari banding, kasasi, grasi, sampai peninjauan kembali—gagal.

Perempuan kelahiran Baliuag, Provinsi Bulacan, ini masuk daftar sembilan terpidana mati yang hendak dieksekusi di Lapangan Tembak Limus Buntu, Nusakambangan, Rabu dinihari pekan lalu. Tapi Presiden Joko Widodo memutuskan menundanya. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana mengatakan keterangan Mary Jane dibutuhkan dalam penyelidikan kasus perdagangan manusia yang melibatkan Maria Kristina Sergio.

Selasa siang pekan lalu, Kristina bersama pacarnya, Julius Lacanilao, menyerahkan diri ke kantor polisi di Cabanatuan City. Kristina tak lain orang yang menawari Mary Jane bekerja di Malaysia. Ia juga yang meminta Mary Jane "berlibur" ke Yogyakarta setelah keduanya tiba di Malaysia. Perempuan 44 tahun ini menyediakan tiket pulang-pergi Kuala Lumpur-Yogyakarta, plus uang saku US$ 500, untuk Mary Jane.

Kabar penundaan eksekusi Mary Jane disambut gembira ratusan orang yang menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jalan Salcedo, Manila. Mereka berpelukan.


* * * *

SATU tahun sebelum ke Malaysia, Mary Jane bekerja sebagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…