Hutan Yang Terkikis
Edisi: 11/44 / Tanggal : 2015-05-17 / Halaman : 52 / Rubrik : LIN / Penulis : Amri Mahbub,, ,
Siang itu, asap masih mengepul dari pohon-pohon tumbang yang gosong. Api masih menyala pada sepokok kayu akasia yang sudah jadi arang. Langit tak berawan, tapi warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau, tidak peduli terhadap sisa-sisa kebakaran di hutan, lima kilometer dari permukiman mereka.
"Nanti juga bakal padam sendiri," ujar Yur Nelis, 50 tahun, pertengahan April lalu, kepada Tempo. Api menjalar begitu cepat, sedangkan jarak Sumber Jaya dengan lokasi kebakaran cukup jauh: sekitar 30 menit berjalan kaki. Tak banyak yang bisa dilakukan.
Praktis hanya hujan dan bom air yang dapat efektif memadamkan api. Sayangnya, hujan hanya turun sebulan sekali, sedangkan helikopter pembawa bom air, seingat Yur Nelis, tak selalu datang ketika kebakaran hutan melanda wilayah tempat tinggalnya.
Padahal hutan bertanah gambut seluas 20 hektare yang terbakar itu merupakan kawasan moratorium penerbitan izin baru konsesi hutan. Seharusnya tak ada lahan yang terbakar karena sudah dilindungi Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2013. Sebaliknya, tanpa alasan yang jelas, kebakaran hutan malah terjadi setidaknya tiga bulan sekali di hutan yang berdekatan dengan Sumber Jaya.
Kebakaran besar terakhir terjadi tiga pekan sebelum Tempo datang ke lokasi itu. Api membakar 100 lebih pohon dan mengubah tanah gambut menjadi hitam legam seperti arang, serta menimbulkan kepulan asap pekat yang mengganggu pernapasan.
Nasib serupa dialami lahan seluas 130 hektare yang berjarak tiga kilometer dari Desa Tanjung Kuras, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Lahan moratorium ini mengalami kebakaran besar tiga bulan sekali. "Terakhir hanya sepekan setelah kebakaran di Sumber Jaya," Marsudi, 37 tahun, warga setempat, bercerita. Saking seringnya hal itu terjadi, dia pun lupa sudah berapa kali hutan di situ terbakar dalam lima tahun terakhir.
Banyak yang khawatir terhadap masa depan moratorium hutan yang akan habis pada 13 Mei 2015. Gara-gara pengawasan yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…