Tuan Rumah Untuk Manusia Perahu
Edisi: 13/44 / Tanggal : 2015-05-31 / Halaman : 140 / Rubrik : INT / Penulis : Baiq Atmi Sani Pertiwi, Natalia Santi, Imran M.A.
Muhammad Syarif memutuskan pergi dari barak penampungan etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Ayahnya mendapat panggilan telepon dari paman Syarif di Malaysia, yang memberitahukan ada kesempatan buat Syarif melanjutkan sekolah di sana.
Syarif, yang sehari-hari guru bahasa Inggris dan mengaji Al-Quran, setuju. Meski hanya lulusan sekolah dasar, pemuda 16 tahun ini bisa berbahasa Inggris dan mengajar di sekolah binaan organisasi nonpemerintah (NGO). "Saya tak akan berkembang di sana," katanya di tempat pelelangan ikan di Kuala Cangkoi, Aceh Utara, dua pekan lalu. Padahal militer Myanmar mengancam menghukum orang Rohingya jika keluar dari tempat penampungan.
Untuk itu, orang tua Syarif mengemis hingga terkumpul 2,1 juta kyat atau sekitar Rp 25,5 juta-duit buat menyelundupkan Syarif ke Malaysia. Mereka menghubungi agen penyelundup, yang kemudian datang ke barak. Syarif dan belasan orang Rohingya yang berniat sama dinaikkan ke bus menuju pelabuhan kecil nan tersembunyi. Rombongan ini naik sampan menyusuri sungai, lalu pindah ke kapal lebih besar berukuran 6 x 18 meter.
Di kapal, penyelundup menjejalkan Syarif dan penumpang lain di dek hingga tak ada ruang tersisa. "Jika ada di antara kami mencoba bergerak, awak kapal akan memukul kami dengan tongkat," ujar Syarif.
Dia menceritakan, sebagian penumpang berbahasa Myanmar, sebagian lain berbahasa Bengali, etnis asal Bangladesh. Ada kapten kapal, tiga agen penyelundup, dan tiga kru di kapal itu. Mereka berbahasa Thailand. Selama 22 hari, setiap pukul 10 pagi, penumpang mendapat sesendok nasi dan segelas kecil air minum. Siapa pun yang minta tambahan bakal dihardik. Jika berani bertanya macam-macam, penumpang harus siap ditampar.
Penumpang lain, Kifayatullah, 20 tahun, diancam dibuang ke laut jika tak menurut. Dia korban penipuan penyelundup. Awalnya nelayan yang tak pernah bersekolah ini dijanjikan naik kapal gratis. Tapi, ketika Kifayatullah pindah ke kapal berukuran lebih besar, kapten menelepon ibundanya dan meminta duit 2,1…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…