Genjer-genjer Di Kafe Engels

Edisi: 15/44 / Tanggal : 2015-06-14 / Halaman : 54 / Rubrik : SN / Penulis : Ika Ningtyas, ,


PETIKAN gitar bas (fretless) itu memecah kesunyian di Kafe Engels, Berlin, Jerman. Tampil solo dalam balutan kaus hitam, Tomi Simatupang melantukan lirik demi lirik dengan syahdu.

Genjer-genjer nong kedokan pating keleler Genjer-genjer nong kedokan pating keleler Emak’e thole teko-teko mbubuti genjer Emak’e thole teko-teko mbubuti genjer Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tolah- toleh

Genjer genjer saiki wis digowo mulih

Di sela-sela menyanyikan lirik tersebut, Tomi bernarasi tentang lagu Genjer-genjer dan pembantaian massal di Indonesia pada 1965. Selain mendendangkan Genjer-genjer, Tomi menyanyikan komposisi lain, seperti Di Bawah Sinar Bulan Purnama, Ade Irma Suryani, dan Bhineka Tunggal Ika, yang syairnya diambil dari Kakawin Sutasoma.

Sebuah layar putih di dinding melengkapi penampilan Tomi pada malam itu. Layar bergantian menampilkan narasi dan klip video tentang peristiwa pembunuhan orang-orang yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia setengah abad lalu. Lima puluh kursi kafe penuh terisi penonton.

Suasana itu adalah sepenggal pertunjukan pertama Genjermania pada 6 Maret 2015. Tomi Simatupang, pemusik Indonesia yang kini menetap di Jerman, menggagas perhelatan itu sebagai peringatan 50 tahun genosida Indonesia. Hingga Mei 2015, Genjermania telah tiga kali ia gelar di Berlin dan Hamburg, Jerman.

Nama Tomi Simatupang sesungguhnya tidak asing di Indonesia. Pemusik kelahiran Yogyakarta ini adalah anak aktor dan sutradara Landung Simatupang. Pada usia 10 tahun, Tomi menetap di Jerman
bersama ibunya. Dia menerjuni karier sebagai pemusik, vokalis, dan komposer pada 2001. Kemudian dia mendirikan band…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.