Jalur Candu Teras Negeri

Edisi: 16/44 / Tanggal : 2015-06-21 / Halaman : 50 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI, ,


ILYAS bin Abdullah, 32 tahun, tak melupakan pesta pergantian tahun 2014. Dia bebas berjoget dan mengisap sabu-sabu di sebuah klub malam di Kinabalu. Tapi kemudian datang Yuyun memintanya menyelundupkan sabu-sabu. "Dia janjikan duit Rp 150 juta," ujarnya kepada Tempo, yang menemuinya di lembaga pemasyarakatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, empat pekan lalu.

Tak dinyana, order Yuyun mengantar dia ke penjara. Pada Januari lalu, polisi menangkap buruh asal Bone, Sulawesi Selatan, itu di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, karena membawa tiga kilogram sabu-sabu.

Yuyun warga negara Indonesia, pengusaha klub malam di Kinabalu, ibu kota Negara Bagian Sabah, Malaysia. Menurut Ilyas, Yuyun mengajari dia "menembus" penjagaan Bea-Cukai di Tunon Taka. Caranya, memasukkan sabu yang dibungkus plastik-plastik kecil ke gulungan karpet, lalu mengirim karpet itu ke Nunukan dengan kapal dari Tawau. Distrik Tawau terletak di pantai timur Sabah, berhadapan dengan Kalimantan Utara.

Di Tunon Taka, ada calo tiket—biasa disebut "pengurus"—yang bisa diminta menjemput barang kiriman di kapal dan memindahkannya ke darat atau ke kapal lain. Barang seperti karpet jarang diperiksa Bea-Cukai di sana.

Dengan cara itu, Ilyas pernah berhasil pada November 2014 dan mendapat upah Rp 45 juta. Tapi pada percobaan kedua, Januari lalu, tak berapa lama setelah pesta sabu di Kinabalu, polisi menangkapnya.

Sebetulnya karpet berisi tiga kilogram sabu-sabu yang dia kirim sudah lolos dari Bea-Cukai Tunon Taka dan dipindahkan "pengurus" ke kapal motor Cattleya tujuan Parepare, Sulewesi Selatan. Ketika sedang menunggu keberangkatan di dek tiga Cattleya, dia dicokok polisi.

"Kami sudah mengintai dia sejak di Kinabalu," kata Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Nunukan Ajun Komisaris Panjaitan.

Minimnya pengawasan membuat Tunon Taka menjadi salah satu jalur favorit penyelundup narkotik dari Malaysia. Beberapa telah dibekuk—terakhir, Mei lalu, polisi menangkap Hasnia binti Yudding, 26 tahun, yang menyembunyikan 515 gram sabu dalam televisi layar datar. Tapi diduga lebih banyak lagi yang lolos. "Dari Sebatik, narkotik dikirim ke wilayah Kalimantan lain dan Sulawesi," kata Kepala Subdirektorat Interdiksi Darat dan Lintas Batas Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Aan Andriana.

Bulan lalu, Tempo, yang menelusuri "jalur narkotik" di Nunukan dan beberapa tempat lain di Kalimantan Utara, menyaksikan betapa longgarnya penjagaan di Tunon Taka. Ada peralatan sinar-X di gerbang keluar pelabuhan, tapi penumpang tak diperiksa. Sedangkan di pintu masuk, pemindai sinar-X malah tak berfungsi. Para buruh angkut, lengkap dengan gerobak bercat biru,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.