Berat Hidup Tergantung Komoditas
Edisi: 16/44 / Tanggal : 2015-06-21 / Halaman : 96 / Rubrik : EB / Penulis : Pingit Aria, Riyan Nofitra, Karana Wijaya
Empat tahun bekerja sebagai anggota staf administrasi di kantor cabang Orix Indonesia Finance di Balikpapan, Kalimantan Timur, Hana Farida merasakan ada yang berubah belakangan ini. Di perusahaan asal Jepang yang khusus menangani pengadaan alat berat itu, berkas-berkas yang mampir ke mejanya perlahan berganti. Dari semula aplikasi leasing, sekarang jadi lebih banyak formulir account receivable alias piutang perusahaannya yang belum tertagih. "Ritme kerja masih sama, tapi jenis pekerjaannya berbeda," kata Hana, Rabu dua pekan lalu.
Ketika memulai kerja pada April 2011, Hana turut merasakan booming ekspor batu bara dan minyak sawit (crude palm oil). Puluhan aplikasi kredit pembelian alat-alat berat ia proses setiap pekan. Awal 2014, kelesuan mulai terasa seiring dengan penurunan harga komoditas tambang dan perkebunan di pasar dunia.
Kondisi tak membaik sampai tahun berganti. Sejak Januari lalu, Orix, yang punya sepuluh cabang di Indonesia, bahkan tak berani lagi melayani permohonan leasing alat berat bagi perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan kegiatan tambang batu bara. "Kami tolak di tempat," ujar Hana. Perusahaan ini sekarang mengalihkan energinya untuk menggarap permintaan dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…