Akhir Mimpi 'sultan' Erdogan
Edisi: 16/44 / Tanggal : 2015-06-21 / Halaman : 100 / Rubrik : INT / Penulis : Sita Planasari Aquadini, ,
0 tahun : 1 hari : 21 jam : 57 menit : 2 detik. Jam digital tiba-tiba menjadi sangat populer dan simbolis di Turki. Angka dan satuan waktu itu ditujukan untuk memperlihatkan sudah berapa lama Presiden Recep Tayyip Erdogan "menghilang" dari hadapan publik dan media massa. Sejak partai yang dibentuknya, Keadilan dan Persatuan (AKP), gagal meraup suara mayoritas dalam pemilihan umum parlemen pada Ahad pekan lalu, sang Presiden tidak menunjukkan batang hidungnya.
"Turki menikmati keheningan," tulis harian oposisi Turki, Cumhuriyet. Bagi Erdogan, selama ini media massa, seperti radio dan televisi, merupakan wahana penting untuk mengingatkan rakyat Turki atas eksistensinya. Sepekan menjelang pemilu, stasiun televisi menyiarkan pidato Erdogan seperti dosis minum obat: tiga kali sehari. Namun perolehan suara AKP yang jauh dari harapan membuat Perdana Menteri Turki selama satu dekade itu puasa bicara hampir 48 jam.
Pria 61 tahun itu tentu kecewa. Dengan perolehan 258 kursi, AKP memang masih menjadi partai dengan suara terbanyak dalam pemilu, dibanding tiga partai oposisi lain. Tapi inilah pertama kalinya dalam 13 tahun terakhirpartai pengusung Erdogan itu tak dapat membentuk pemerintah sendiri. Erdogan harus memilih partai yang akan membentuk pemerintah koalisi.
Bisa saja AKP bergabung dengan partai Kurdi, atau dengan partai nasionalis, atau ketiganya serentak meninggalkan AKP untuk membentuk pemerintah sendiri. Namun kekecewaan terbesar bekas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…