Ketika Ribuan Imam Berhenti Berkhotbah

Edisi: 17/44 / Tanggal : 2015-06-28 / Halaman : 164 / Rubrik : INT / Penulis : Firman Atmakusuma , ,


ABDURRAHMAN sehari-hari bekerja sebagai pemangkas rambut di sebuah pasar di Kairo, Mesir. Selama 10 tahun ia selalu menunaikan salat Jumat di Masjid Rahman, yang dekat dengan tempat ia mencari nafkah. Meski tak jauh dari situ ada masjid lebih besar dan bagus, pria 35 tahun ini lebih suka mendatangi masjid kecil itu. "Imamnya sangat bersahaja," katanya. "Sangat bagus, bagus sekali. Dia sekarang sudah pergi dan saya tak tahu ke mana."

Pada akhir Februari lalu, sang imam pergi tanpa meninggalkan pesan. Tak lama setelah itu ada sebuah pengumuman dari Kementerian Agama Mesir yang ditempel di dinding masjid. "Salat Jumat hanya bisa dilakukan di masjid besar. Masjid ini tak boleh lagi digunakan untuk salat Jumat kecuali untuk salat lima waktu," begitu bunyi pesan tersebut. Ukuran Masjid Rahman tak besar, kurang dari 80 meter persegi. Di Mesir, ada 27 ribu tempat ibadah seukuran itu yang mengalami nasib serupa dengan Masjid Rahman. Tempat ibadah kecil itu juga kini tertutup untuk berbagai kegiatan ceramah dan sosial.

Meski larangan itu baru terlaksana secara efektif di seluruh Mesir dua pekan lalu, pemerintah gencar melakukan sosialisasi mulai satu tahun lalu. Sejak Januari 2014, Kementerian Agama bahkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…