Merah, Kuning, Hijau Rapor Menteri

Edisi: 18/44 / Tanggal : 2015-07-05 / Halaman : 32 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sunudyantoro, Ananda Teresia, Faiz Nasrulah


SEKRETARIS Kabinet Andi Widjajanto bergegas membawa setumpuk berkas keluar dari pintu belakang kantornya, Gedung Utama Sekretariat Negara, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis dua pekan lalu. Bundel bersampul map dengan kop Sekretariat Kabinet itu berisi laporan 34 menteri yang diminta Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari evaluasi kinerja kementerian. "Saya sudah ditunggu Presiden, ini buru-buru," kata Andi kepada Tempo.

Hari itu merupakan batas terakhir pengumpulan laporan kinerja para menteri. Jam tenggat ditetapkan pada pukul tiga sore. Andi bertugas mengumpulkan semua laporan sebelum diserahkan kepada Presiden. Sebuah mobil golf cekatan mengantarkannya ke Istana Negara. Dalam dua menit, ia telah sampai di Istana Merdeka, masih di dalam Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Ketika membuka rapat kabinet di Kantor Presiden di Jakarta, Senin dua pekan lalu, Jokowi menyampaikan kepada semua menteri ihwal laporan dua lembar folio itu. Isinya adalah kinerja enam bulan yang telah berjalan dan program enam bulan berikutnya. "Laporan ini untuk bahan evaluasi dan mengukur kinerja menteri," ujarnya.

Dalam mengevaluasi kinerja menteri dan kementerian, Jokowi merujuk pada laporan rutin dari Kantor Staf Presiden, Sekretariat Kabinet, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Model laporan kinerja dalam dua lembar kertas folio itu merupakan terobosan anyar Jokowi sebagai bahan mengevaluasi kinerja menteri. Andi Widjajanto mengatakan ada tiga indikator dalam laporan tersebut. "Indikatornya adalah penataan kelembagaan, serapan anggaran, dan kebijakan," katanya Rabu pekan lalu.

Instrumen lain yang digunakan Jokowi untuk mengevaluasi kinerja menteri adalah laporan kemajuan program yang dibuat Kantor Staf Presiden, yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan. Kantor Staf Presiden bertugas mengawasi perkembangan seratus program prioritas. Kementerian dievaluasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…