Muhammad Quraish Shihab: Perjalanan Sang Ahli Tafsir Kontemporer

Edisi: 19/44 / Tanggal : 2015-07-12 / Halaman : 48 / Rubrik : MEM / Penulis : Heru Triyono, ,


"Saya Berkeyakinan Tuhan Tidak Bertanya 4 + 4 Berapa. Yang Tuhan Tanya Adalah 8 Itu Berapa Tambah Berapa. Jadi, Kalau Saya Berkata 8, Bisa Jadi Itu Penjumlahan Dari Bilangan 7 + 1, Atau Bisa Juga Dari 6 + 2, Jadi Semuanya Sama."

Rambutnya disisir kelimis ke kanan. Ia tampak berbeda dengan sosoknya saat tampil di layar kaca. Sore itu, di rumahnya di kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Muhammad Quraish Shihab, 71 tahun, mengenakan kemeja cokelat, terlihat lebih besar. ”Kamera televisinya itu yang salah,” kata Quraish terkekeh.

Jangan tertipu oleh gaya serius dia di televisi. Tema pembuka obrolan: sepak bola. ”Walau tanpa Neymar (kapten Brasil), Brasil menang 2-1 (melawan Venezuela dalam Copa America 2015),” ujarnya Senin dua pekan lalu. Quraish penggemar berat Brasil.

Wartawan Tempo Heru Triyono dan fotografer Nurdiansyah kemudian memintanya menceritakan perjalanan hidup awalnya. Rayuan pertama gagal dengan alasan ia tidak suka berkisah tentang diri sendiri. Bahkan ia bertanya, ”Rubrik Memoar bukannya untuk orang yang sudah meninggal?” Demikian candanya.

Quraish Shihab sampai kini telah menulis sekitar 30 judul buku, termasuk Tafsir al-Misbah, yang terdiri atas 15 volume dan dia kerjakan dalam empat tahun. Di luar itu, ia pernah menerima amanah di beberapa posisi jabatan. Mengajar lalu menjadi rektor di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia, Menteri Agama, hingga duta besar.

Beberapa kali Quraish tersandung kontroversi. Dia dituding sebagai penganut Syiah, juga pernah dianggap melecehkan Nabi Muhammad. Bukan hanya itu, dia sempat membuat gusar banyak muslim konservatif karena pandangannya tentang jilbab. Kepada Tempo, Quraish berbicara panjang-lebar tentang masa kecil, keluarga, pemikiran, sepak bola, sampai hubungan dekatnya dengan presiden kedua Soeharto.

RUANG tamu beratap tinggi itu dihiasi­ satu set meja-kursi berwarna emas. Yang mencolok adalah bingkai foto keluarga ukuran 1,5 x 1 meter yang terpajang di dinding. Quraish Shihab terlihat bersama istri (Fatmawati), anak, dan cucu. Kata Quraish, foto itu dibuat lima tahun lalu. Quraish memiliki lima anak. Empat wanita dan satu pria. Semua nama putrinya diawali dengan huruf N, yakni Najla, Najwa, Naswa, dan Nahla. Sedangkan yang putra diberi nama Ahmad.

Kenapa N? Menurut Quraish, karena Tuhan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…