Soal Presiden, Aktor Politik, Dan Reshuffle
Edisi: 19/44 / Tanggal : 2015-07-12 / Halaman : 66 / Rubrik : KL / Penulis : Philips Vermonte , ,
TEKANAN terhadap Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle terhadap Kabinet Kerja semakin kuat. Ini sudah muncul bahkan di awal pemerintahan terhadap satu atau dua posisi menteri yang dianggap "menceraikan" PDI Perjuangan dari Presiden.
Kali ini tekanan menjadi lebih serius karena terkait dengan kinerja menteri-menteri ekonomi yang dinilai meragukan. Rujukannya antara lain tekanan ekonomi yang dialami Indonesia belakangan ini, misalnya nilai tukar rupiah dan beberapa hal lain. Isu reshuffle juga menjadi kompleks karena dikaitkan dengan kemungkinan reorganisasi koalisi terkait dengan kemungkinan masuknya kader dari partai yang bukan menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH), penopang pemerintah Jokowi.
Tulisan ini tidak akan membahas soal siapa yang masuk atau keluar kabinet, tapi berfokus pada apa yang bisa dipahami dari isu reshuffle ini dan bagaimana hal itu mempengaruhi bangunan sistem politik kita. Sejatinya diskusi tentang ini terkait dengan hubungan Jokowi dengan partai politik, khususnya PDIP; dengan Dewan Perwakilan Rakyat; dan dengan aktor-aktor politik lain karena alasan-alasan berikut ini.
Pertama, untuk pemerintahan yang berjalan belum setahun lamanya tentu tidak sulit mengingat kerumitan yang terjadi saat Presiden membentuk kabinet. Boleh dikatakan bahwa semua faktor pesimistis mewarnai terbentuknya Kabinet Kerja ini: bahwa pemerintah Jokowi adalah minority government dalam arti koalisinya tidak menguasai kursi mayoritas di DPR; kenyataan bahwa Presiden adalah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…