Maju-mundurnya Uni Soviet
Edisi: 28/20 / Tanggal : 1990-09-08 / Halaman : 33 / Rubrik : LN / Penulis :
SADDAM Hussein mungkin salah hitung dalam menduga reaksi Uni Soviet. Sebelum
Irak mencaplok Kuwait, siapa berani menduga Kremlin, di era glasnost
sekalipun, bakal ikut melancarkan embargo senjata dan ekonomi terhadap Baghdad,
sekutu dekatnya di Timur Tengah.
; Kini, bahkan Moskow pun akhirnya mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB
tentang penggunaan "kekuatan militer minimal" untuk menjaga berlangsungnya
embargo perdagangan atas Irak meski dengan catatan kaki: tak ada rencana
Soviet ikut dalam operasi militer itu, kecuali diminta oleh PBB.
; Sehari sebelum Kremlin memberikan suara positif untuk resolusi itu, pemimpin
tertinggi Soviet Mikhail Gorbachev mengeluarkan "peringatan" berupa pesan
pribadi untuk Saddam Hussein. Menurut kantor berita Soviet TASS, orang nomor
satu Kremlin itu mendesak Presiden Irak untuk segera menarik pasukannya dari
Kuwait dan membebaskan semua sandera, seperti dituntut resolusi PBB.
"Mengesampingkan tuntutan itu sama saja dengan mengundang Dewan Keamanan PBB
mengambil langkah-langkah lebih lanjut," kata Gorbachev.
; Senin pekan lalu, Gorbachev kembali "memperingatkan" Baghdad. "Irak harus
menarik pelajaran dari solidaritas yang diperlihatkan masyarakat dunia. Irak
tak seharusnya memperdalam krisis, melainkan harus mencari penyelesaian bagi
jalan buntu (dalam krisis Teluk)," tambahnya.
;…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…