Tanpa Harapan Di Tanah 'rimba'
Edisi: 20/44 / Tanggal : 2015-07-19 / Halaman : 87 / Rubrik : INT / Penulis : Sita Planasari Aquadini, ,
Teddy duduk di atas bebatuan sambil menyaksikan sekelompok pemuda tengah berupaya menembus penjagaan polisi Prancis di jalan raya dekat kamp pengungsian di Calais. Pria pengungsi asal Eritrea berusia 20 tahun itu duduk diam sambil merasakan keletihan yang mendera tubuhnya.
"Saya terlalu lelah untuk bergabung dengan mereka," kata Teddy kepada The Guardian, Rabu tiga pekan lalu. "Saya telah mencoba menaiki tiga truk pengangkut barang semalam. Tapi usaha saya gagal karena polisi terus-menerus menarik saya keluar dari kendaraan."
Teddy adalah satu dari 3.000 pengungsi asal Afrika dan Timur Tengah yang kini berada di kota pelabuhan Prancis, Calais. Mereka bertaruh nyawa untuk lari dari kondisi perang di kampung halaman, menuju Eropa yang lebih menjanjikan. Dari sekian negara di Benua Biru, Inggris menjadi negara yang paling dicari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…