Ekstremis Kanan Yang Lebih Mematikan

Edisi: 20/44 / Tanggal : 2015-07-19 / Halaman : 88 / Rubrik : INT / Penulis : Baiq Atmi Sani Pertiwi, ,


Sembilan orang yang tewas dalam peristiwa penembakan oleh Dylann Roof di sebuah gereja di Charleston, South Carolina, pada 17 Juni lalu menambah panjang daftar korban akibat aksi "terorisme domestik". Daftar ini rupanya tak menyimpan fakta yang berbeda dengan persepsi kebanyakan warga Amerika Serikat.

Setidaknya 48 orang tewas di seluruh negara bagian di Amerika itu selama 14 tahun sejak serangan 11 September 2001. Mereka menjadi korban aksi teror yang dilakukan kaum ekstrem kulit putih. Menurut hasil studi yang dilakukan New American Foundation, sebuah pusat riset di Washington, DC, jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah korban pada periode yang sama akibat serangan orang-orang yang merasa Islam telah mengilhami mereka untuk melakukan "jihad".

Temuan itu menepis anggapan konvensional mengenai apa yang tergolong terorisme dan apa yang bukan. Sejak 11 September itu, kebanyakan warga Amerika mengidentikkan terorisme dengan serangan oleh kaum ekstrem Islam, bukan yang dilakukan oleh kaum ekstrem kanan. Menurut Charles Kurzman, profesor di University of North Carolina, berdasarkan studinya, data menunjukkan sebaliknya. Studi yang dilakukannya bersama David Schanzer dari Duke University itu dipublikasikan pada akhir Juni lalu.

Dalam studi itu, mereka meminta 382…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…