Seikat Kembang Di Kamp Stutthof
Edisi: 23/44 / Tanggal : 2015-08-09 / Halaman : 58 / Rubrik : IMZ / Penulis : L.R. Baskoro, ,
Terletak 34 kilometer dari Gdansk, salah satu kota terbesar di Polandia Timur yang juga tempat lahirnya gerakan solidarnosc, tempat itu sungguh indah, tampak sangat damai. Hutan dengan aneka pohon menjulang dan daun yang menghijau terlihat bergoyang-goyang diembus angin musim panas saat saya mengunjungi tempat itu pada akhir Juni lalu.
"Memang demikianlah kesannya. Tapi, begitu masuk, mereka langsung merasa syok," kata Stanislaw Swigon, pemandu kamp konsentrasi Stutthof, tempat yang saya datangi itu.
Swigon berusia 85 tahun. Ia tentu saja sempat mengalami masa-masa saat tentara Jerman menyerbu dan menjajah Polandia serta membantai jutaan kaum Yahudi di negeri itu pada 1940-an. Dan "mereka" yang dimaksud Swigon adalah ribuan orang yang dibawa tentara Jerman ke tempat "damai" itu. "Sekitar 110 ribu orang dimasukkan ke sini, dan sekitar 85 ribu di antaranya mati," katanya.
Suara Swigon bariton dan dingin. Nada bicaranya mengingatkan saya pada pembawa acara film dokumenter. Lalu matanya menatap bangunan besar-besar berwarna merah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…