Bendera Terbalik Putu Wijaya
Edisi: 24/44 / Tanggal : 2015-08-16 / Halaman : 60 / Rubrik : SN / Penulis : Dian Yuliastuti, ,
Empat perempuan berjas kuning dan bertopi membawa buntalan seperti karung kecil serta membagikan isinya berupa uang kertas kepada penonton. Tapi, belum semua kebagian, seorang pemuda (diperankan Taksu Wijaya) menghentikannya. "Stop, berhenti! Jangan teruskan pembagian uangnya. Jangan-jangan itu uang sogokan buat kita," ujarnya. Pak RT dan istrinya, Pak Lurah, serta warga lain pun mundur.
Awal drama ini sepintas klise. Ini tentang orang kaya bernama Nyonya Baron van Iblis (diperankan Dwi Hastuti) yang ingin menggusur tanah warga untuk dijadikan pusat hiburan. Tapi, sebagaimana sejumlah cerita pendeknya, Putu Wijaya selalu bisa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.