Komandan 'mafia Berkeley'

Edisi: 25/44 / Tanggal : 2015-08-23 / Halaman : 96 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


KONFERENSI untuk investasi Indonesia di Jenewa, Swiss, 2-4 November 1967, menandai perubahan politik ekonomi pasca-Sukarno. Sebagai Menteri Negara Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Sultan Hamengku Buwono IX memimpin delegasi Indonesia bertemu dengan para pengusaha Eropa dan Amerika Serikat. Pemerintah ingin kembali menggaet modal asing yang sempat "diusir" Sukarno.

Delegasi Indonesia berangkat dari Jakarta pada akhir Oktober 1967, menumpang pesawat carteran Pan American Airlines. Ikut dalam rombongan antara lain Emil Salim, Mohammad Sadli, Selo Soemardjan, Rachmat Saleh, H. A. Pandelaki, Sutarjo Sigit, R.A. Kartadjumena, dan Sri Pamungkas. Menteri Luar Negeri Adam Malik, yang kebetulan tengah berada di Eropa, langsung bergabung ke Jenewa.

Bercerita di rumahnya di kawasan Kuningan, Jakarta, Emil mengatakan konferensi itu merupakan gagasan James A. Linen, Presiden Time Inc. "Linen bersahabat dengan Adam Malik," ucapnya. Sultan mengenal Linen dari Adam.

Jeffrey Winters, ahli Indonesia dari Northwestern University, Amerika Serikat, dalam bukunya, Power in Motion, Modal Berpindah Modal Berkuasa: Mobilitas Investasi dan Politik di Indonesia, menulis bahwa gagasan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…