Inpres Lagi, Bayar Utang, Atau Apa?

Edisi: 28/20 / Tanggal : 1990-09-08 / Halaman : 86 / Rubrik : EB / Penulis :


SELAMA hari-hari terakhir ini para teknokrat Bappenas dan para pengambil keputusan
yang bermarkas di Departemen Keuangan, Jakarta, diduga terlibat dalam keasyikan
baru. Itulah keasyikan menghitung-hitung rezeki minyak, yang ternyata bisa
mencapai trilyunan rupiah.

; Sejak Saddam Hussein menyerbu Kuwait 2 Agustus silam, lalu AS memblokir
kapal-kapal Irak, harga minyak bumi mendadak naik di pasar internasional.
Dalam dua pekan terakhir harga minyak sudah bermain-main antara US$ 25 dan 30
per barel. Kendati situasi itu baru berlangsung sebulan, kenaikan harga minyak
diperkirakan bertahan sampai Maret 1991, saat berakhirnya musim dingin.

; Itu berarti boom minyak akan berlangsung dalam tempo 8 bulan. Dalam kurun waktu
itu, banyak hal bisa terjadi. Tentang ini, para pakar dan teknokrat berpendapat
sama, yakni pengaruhnya akan cukup terasa bagi perekonomian Indonesia. Sekarang
ini saja, sudah ada dua hal yang terlihat oleh mereka. Pertama, pemerintah akan
mendapatkan rezeki tambahan yang tidak sedikit. Kedua, Bank Indonesia juga akan
mendapatkan tambahan devisa dolar yang lumayan jumlahnya. Dalam perhitungan
seorang pejabat, uang kaget yang bakal diterima itu tak akan kurang dari US$ 1,7
milyar atau Rp 3 trilyun lebih. Itu hasil perhitungan paling konservatif.

; Seperti sudah sering dikemukakan Menteri Keuangan J.B. Sumarlin, jika harga
minyak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…