Tamu Asing Di Gunung Biru

Edisi: 27/44 / Tanggal : 2015-09-06 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : Jobpie Sugiharto, Amar Burase,


MEDAN berat dan terbuka di Sungai Kilo, Pegunungan Langka, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tidak menyurutkan niat para personel Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menggelar operasi pada Rabu petang dua pekan lalu. Dipimpin Inspektur Satu Bryan Theopani Tatontos, mereka menyeberangi sungai selebar sepuluh meter dengan kedalaman satu meter.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari atas sungai. Sesaat kemudian, berondongan peluru mengunci para polisi yang juga bersenjata lengkap itu. Baku tembak terjadi selama 40 menit. "Pergerakan pasukan Bryan sudah diintai mereka," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian RI Komisaris Besar Suharsono, Kamis pekan lalu.

Perut Bryan tertembak. Jarak ke perkampungan terdekat mencapai lima kilometer. Evakuasi dalam gelap di bawah hujan deras itu terhalang serangan tembakan lawan. Karena lambat mendapat penanganan, nyawa Bryan tak tertolong. Esok harinya, jenazah Bryan diterbangkan ke tanah kelahirannya di Manado, Sulawesi Utara.

Ketika baku tembak meledak, regu Bryan hendak bergantian tugas dengan tim lain. Mereka membawa jasad Bado, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur, yang dipimpin Santoso, dan setumpuk barang bukti yang ditemukan.

Bado alias Abu Urwah alias Osama lahir di Sengkang, Sulawesi Selatan. Ia sudah lama masuk daftar buron. Sejak sekitar 15 tahun lalu dia menetap di Poso, tepatnya di Dusun Uweralulu, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. "Dia menghilang tiga tahun lalu," ujar Nurifa, istri Bado.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?