Para Pelari Yang Menaklukkan Waktu

Edisi: 28/44 / Tanggal : 2015-09-13 / Halaman : 68 / Rubrik : OR / Penulis : Gadi Makitan, ,


Hegemoni" Jamaika dalam lari cepat belum terpatahkan. Sampai pada Kejuaraan Dunia Atletik 2015 di Beijing yang berlangsung dua pekan lalu pun Jamaika masih berkuasa—tim putra menyapu bersih nomor sprint dan tim putri memenangi tiga medali emas, yaitu lari 100 meter, estafet 4 x 100 meter, dan estafet 4 x 400 meter.

Satu hal penting yang perlu dicatat: sebelum Beijing 2008, tim Jamaika memang sudah pernah mendapatkan beberapa medali emas dari nomor lari di Olimpiade. Tapi mereka tidak pernah mendapatkan lebih dari dua medali emas dalam satu Olimpiade—hingga akhirnya Stephen Francis, konsultan manajemen, memutuskan banting setir: menjadi pelatih lari.

Sebenarnya Francis bukanlah bintang atletik Jamaika—dia hanya atlet nomor lempar yang tidak sukses. Dia juga belum pernah membawa seorang atlet mencapai prestasi puncak di tingkat dunia. Wajar jika publik Jamaika saat itu memandang Maximising Velocity and Power (MVP), klub atletik yang didirikan Francis, dengan sebelah mata.

Dalam The Bolt Supremacy: Inside Jamaica's Sprint Factory, penulis Richard Moore mengetengahkan Francis sebagai pelahap buku atletik dan kepelatihan. Sejak menjalani kuliah S-1 di Jamaika, Francis sebenarnya sudah mulai melatih secara paruh waktu.

"Saya memulai dengan membaca buku soal track and field (cabang-cabang olahraga atletik)," kata Francis. "Lalu, saya sadar, bacaan saya harus meluas ke area-area seperti fisiologi, biomekanik, dan anatomi. Untuk bisa menjadi pelatih dengan pengetahuan lengkap, Anda perlu membaca jauh lebih banyak daripada yang pernah dipikirkan orang."

Francis ingin membuktikan bahwa orang-orang Jamaika memiliki kemampuan melatih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…