Setelah Matahari Terbenam Di Istana

Edisi: 29/44 / Tanggal : 2015-09-20 / Halaman : 46 / Rubrik : NAS / Penulis : Wayan Agus Purnomo,, Reza Aditya,

ZULKIFLI Hasan dan sekretarisnya, Eddy Soeparno, memilih bersimpang jalan setelah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Rabu dua pekan lalu. Di Istana, Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu mengumumkan secara resmi bergabung dengan pemerintah. Seusai pertemuan, Zulkifli membelokkan mobil ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Zulkifli melaporkan soal dukungan resmi partainya kepada pemerintah. Setelah itu, mereka berdiskusi tentang ketatanegaraan. Salah satu yang dipersoalkan adalah pidato Presiden hingga tiga kali dalam sehari saat 17 Agustus. Mereka juga banyak berdiskusi tentang sistem parlementer, presidensial, hingga otonomi daerah. "Apakah sudah waktunya amendemen," kata Zulkifli, Jumat pekan lalu.

Tatkala bosnya bertemu dengan Megawati, justru Eddy yang menjadi seksi sibuk. Menyadari pilihan politik PAN bakal menimbulkan riak, Eddy mengontak Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Presidium Koalisi Merah Putih, Aburizal Bakrie. Kepada Aburizal, Eddy meminta waktu menjelaskan sikap politik partainya. Di seberang telepon, Aburizal bertanya apakah PAN bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat, partai pendukung pemerintah. Eddy tak memberikan jawaban detail. "Kami siap bertemu," kata bekas Direktur Keuangan Bakrie and Brothers tersebut.

Pertemuan digelar petang keesokan harinya di ruang kerja Aburizal di lantai 46 Bakrie Tower, Kuningan. Yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham; politikus Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta, Taufik Ridho, dan Fahri Hamzah; serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Zulkifli mengatakan Prabowo dan Aburizal bertanya alasan melabuhkan dukungan ke pemerintah. "Memangnya dapat menteri berapa?"…

Keywords: -

---

Foto Terkait