Merawat Buku Pak Kayam, Pak Kunto, Dan Romo Zoet
Edisi: 29/44 / Tanggal : 2015-09-20 / Halaman : 58 / Rubrik : IMZ / Penulis : Firman Atmakusuma, Addi Mawahibun Idhom, Anang Zakaria
KURSI goyang itu berada persis di balik pintu masuk sebuah rumah di kawasan Bausasran, Yogyakarta. Di atasnya tergantung foto besar bergambar wajah Umar Kayam. "Silakan kalau mau duduk di sini," ucap Kusen Ali ketika ditemui di rumah itu tiga pekan lalu. Di atas kursi goyang inilah Umar Kayam biasa duduk menerima mahasiswanya dan berdiskusi dengan mereka.
Rumah itu telah disulap menjadi kantor Yayasan Umar Kayam. Kusen ketuanya. Selain kursi goyang dan foto, ada meja-kerja dan kursi bersandaran panjang yang biasa digunakan Kayam untuk bersantai. Dari semua benda yang ada di rumah tersebut, ribuan buku peninggalan sosiolog, novelis, penulis cerita pendek, budayawan, dan guru besar Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu yang paling mencolok.
Kusen, bersama tiga rekannya, selain menjalankan Yayasan, bertanggung jawab untuk merawat dan mengelola buku-buku itu. Buku koleksi Kayam ini ditempatkan di rak terbuka tanpa penutup dengan maksud supaya para pengunjung yang datang dan ingin meminjam buku-buku itu bisa secara leluasa mengambil dan membacanya. Tapi yang dilakukan Kusen itu pernah menuai kritik dari sejumlah murid Kayam. Mereka memprotes cara Yayasan memperlakukan buku. Mereka khawatir, dengan penyimpanan di tempat terbuka seperti itu, buku akan cepat rusak, bahkan hilang dicuri pengunjung. Namun Kusen menjamin hal itu tak bakal terjadi. "Kami terus mengawasi," katanya.
Sejak didirikan enam tahun lalu, yayasan itu telah menerima hibah sekitar 1.500 buku serta sejumlah benda pribadi milik Kayam dari keluarga mendiang. Untuk seorang sastrawan sekaliber Kayam, jumlah itu terbilang kecil. Kusen memperkirakan masih banyak buku koleksi Kayam yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…