Bertahan Dari Penjara Ke Penjara
Edisi: 30/44 / Tanggal : 2015-09-27 / Halaman : 58 / Rubrik : MEM / Penulis : Heru Triyono, ,
MALAM itu, tahun 1968, saya masih ingat cuaca cukup dingin. Saya tidur pulas selepas melukis dan mencuci film dari kamera potret keliling. Rumah saya persis di belakang Universitas Trisakti, Jakarta, berdinding bambu dan berlantai tanah. Jadi, kalau terang bulan, cahaya masuk menembus dinding.
Entah pukul berapa, tiba-tiba ada orang mengetuk pintu rumah. Tok-tok-tok...! Ternyata Pak RT. Ia diapit beberapa orang berbadan tegap, saya duga tentara berpakaian sipil. Pak RT bilang, "Anda mau dimintai keterangan oleh pihak berwajib."
Saya hanya bisa menurut. Saya sudah menduga ini akan terjadi. Mereka dari tim Operasi Kalong. Tugasnya menangkapi orang yang dianggap mendukung PKI. Saya masuk daftar orang yang dicari karena saya mendirikan Sanggar Bumi Tarung, yang bernaung di bawah Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) di Yogyakarta.
Isi rumah langsung digeledah. Semua surat dan barang pribadi, termasuk kamera saya untuk mencari nafkah selama tiga tahun di masa persembunyian, disita. Sejak peristiwa 1965, saya bersembunyi di daerah Senen dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…