Emas Amis Gunung Pongkor
Edisi: 31/44 / Tanggal : 2015-10-04 / Halaman : 54 / Rubrik : NAS / Penulis : Ali Anwar, M. Sidik Permana, Faiz Nashrillah
KAMPUNG Ciguha seperti baru terkena angin puting-beliung pada Selasa pekan lalu. Rumah-rumah roboh, tripleks berserakan, batako, asbes, besi, balok, kayu kaso, bahkan kasur, hingga kursi, dan drum bertebaran di lahan seluas dua kali lapangan sepak bola. Kampung di kaki Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, itu seperti desa mati.
Biasanya kampung ini tak pernah redup selama 24 jam. Musik dangdut koplo berdentam-dentam dari warung remang-remang ataupun terang. Orang hilir-mudik tak henti-henti. Semua itu berhenti secara tiba-tiba setelah hampir 3.000 polisi dan tentara mengobrak-abrik Ciguha selama dua hari pada Sabtu dan Ahad sebelumnya.
Aparat itu menghancurkan apa saja yang berdiri di Kampung Ciguha, yang menjadi pusat para gurandil alias penambang emas liar Gunung Pongkor, yang konsesinya dimiliki PT Aneka Tambang Tbk--perusahaan negara yang membuka cabang khusus mengolah emas di sini.
Di warung-warung itu pula transaksi gelap hasil penambangan liar berlangsung, yang nilai transaksinya diperkirakan mencapai Rp 1 triliun per tahun. "Ini operasi terbesar selama 22 tahun terakhir," kata Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bogor, pekan lalu.
Selama 22…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?