Ha Jin: Saya Menulis Dalam Bahasa Inggris Sebagai Perlawanan

Edisi: 32/44 / Tanggal : 2015-10-11 / Halaman : 88 / Rubrik : SN / Penulis : Leila S. Chudori, ,


HUJAN deras pada pengujung musim panas Berlin membuat semua sastrawan dari berbagai negara berlindung dalam author's tent (tenda para sastrawan). Mereka saling mendekat karena udara dingin menusuk tulang sembari berbincang dan mengisi gelas dengan anggur merah untuk menghangatkan tubuh. Bulan September, Internationales Literaturfestival Berlin menyajikan banyak nama besar yang biasa ada di rak buku Anda. Ada Elif Shafak, Kazuo Ishiguro, Roddy Doyle, Michael Cunningham, Wole Soyinka dan Martin Amis, serta Ha Jin, sastrawan Cina yang kini menjadi eksil di Amerika Serikat, yang banyak dikerubungi wartawan sepanjang hari.

Di antara lebih dari 100 sastrawan internasional, Ha Jin mungkin yang paling tidak menyadari bahwa dia juga salah seorang bintang di antara bintang besar lain. Sastrawan yang telah menghasilkan beberapa kumpulan cerita pendek dan tujuh novel ini sudah diganjar berbagai penghargaan prestisius, seperti Flannery O'Connor Award for Short dan FictionPEN/Hemingway Award. Novelnya, War Trash, memenangi PEN/Faulkner Award, yang membuat dia dibandingkan dengan penulis Amerika, Philip Roth dan E.L. Doctorow.

Mengenakan topi, kemeja, dan celana panjang yang selalu berwarna gelap, Ha Jin tampak selalu rendah hati dan ramah berbincang dengan siapa pun yang menghampiri dan meminta berfoto dengannya. Ha Jin lahir dengan nama Jîn Xufçi—yang berarti salju yang beterbangan—di Provinsi Lianing, Cina, pada 1956. Mao Tse Tung meluncurkan Revolusi Kebudayaan ketika Ha Jin berusia 10 tahun. Dan, menurut dia kepada Tempo, ingatannya samar-samar tentang semua peristiwa itu. "Saya cuma ingat ibu saya pernah dihukum bekerja keras karena dia melakukan suatu kesalahan, dan saya tak tahu apa salahnya." Ha Jin juga mengaku bingung dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.