Mereka Panggil Dia Mama Merkel
Edisi: 33/44 / Tanggal : 2015-10-18 / Halaman : 48 / Rubrik : IMZ / Penulis : Sri Pudyastuti Baumeister, ,
Suasana di Muenchen Hauptbahnhof, stasiun pusat kereta api Kota Muenchen, Jerman, semakin meriah begitu kereta Regionalexpress dari Wina yang menarik 15 gerbong berhenti, awal September lalu. Tepuk tangan, yel-yel, dan suit-suit bergemuruh, ditingkahi seruan dan kibaran spanduk bertulisan "Welcome to Germany". Mereka yang datang untuk menyambut penumpang berdiri berderet di pintu keluar, yang dihiasi balon warna-warni.
Yang ditunggu oleh seremoni penyambutan itu, para pengungsi dari kawasan konflik di Timur Tengah, turun berbondong-bondong dari gerbong penumpang, keluar bagaikan air bah. "Terima kasih, Jerman," kata seorang anak. Dua jari tangannya membentuk simbol peaceââ¬âperdamaian. Wajahnya terlihat lega. Dari matanya, air menetes.
Umar, demikian nama anak itu, hanya satu dari puluhan ribu pengungsi yang merasa lega begitu kaki mereka menapak di tanah Jerman. Senyuman terus tersungging di bibir meski wajah mereka memperlihatkan dengan jelas guratan keletihan. Keriangan para penyambut membuat mereka merasa diterima di negeri baru. Umar mengaku berjalan sendirian ratusan kilometer dari Suriah, tanpa sanak famili. Seluruh keluarganya tewas setelah rumahnya disambar bom.
Sejak Kanselir Jerman Angela Merkel resmi mempersilakan pengungsi Suriah datang ke Jerman pada 5 September lalu, arus pengungsi deras berdatangan. "Tidak dibatasi jumlahnya," ujar Merkel.
Pengungsi Suriah, yang sudah berdatangan sejak negeri itu dilibas perang saudara pada 2011, semakin bersemangat memenuhi undangan Merkel. Mereka berduyun-duyun membawa semua anggota keluargaââ¬âkalau masih punya. Mereka ini tidak cuma yang berada di Suriah, tapi juga yang sebelumnya telah mengungsi ke Libanon, Pakistan, Yunani, dan Turki.
* * *
Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) memperkirakan ada sekitar 5 juta pengungsi Suriah yang mengarah ke Eropa tahun ini. Jerman menyedot angka terbanyak. Menurut statistik lembaga pemerintah urusan migrasi dan pengungsi (BAMF), hanya dalam tempo kurang dari tiga minggu, jumlah pengungsi baru yang datang selama 5-27 September membengkak hingga 230 ribu orang. Negeri bangsa Aria ini dijejali pengungsi yang berdatangan dari berbagai pos perbatasan dengan Austriaââ¬âMuenchen, Rosenheim, dan Salzburgââ¬âsetiap hari. Diperkirakan, sampai akhir tahun nanti, Jerman bakal disesaki 800 ribu-1 juta pengungsi.
Sampai 2014, jumlah pengungsi di Jerman 202.834 orang, naik 60 persen dari tahun sebelumnya. Mereka yang berasal dari Suriah dan negara Arab lainnya, seperti Libanon dan Tunisia, merupakan yang terbanyak, disusul pengungsi dari Albania, Kosovo Serbia, Irak, Makedonia, Bosnia, Montenegro, Eritrea, Pakistan, Nigeria, Afganistan, dan lain-lain. Meski demikian, waktu itu Jerman masih berada di urutan kedelapan dari 28…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…