Raja Ko Dari Karaganda

Edisi: 35/44 / Tanggal : 2015-11-01 / Halaman : 98 / Rubrik : OR / Penulis : Nurdin Saleh, ,


Tinju dunia tengah memasuki era baru. Oscar De La Hoya, mantan juara dunia di enam kelas berbeda, menyambutnya dengan penuh sukacita. "Dengan berakhirnya era tinju terburuk, mari kita nikmati 10 tahun ke depan," kata pria Meksiko 41 tahun ini di akun Twitternya, @OscarDeLaHoya, dua pekan lalu.

"Era tinju terburuk" itu adalah masa-masa ketika Floyd Mayweather Junior merajalela di atas ring. Petinju 38 tahun itu memutuskan pensiun pada 12 September lalu setelah mengalahkan Andre Berto sekaligus menorehkan rekor tak terkalahkan dalam 49 pertandingan sepanjang kariernya.

Menurut De La Hoya, kepergian Mayweather, yang pernah mengalahkannya pada 2007, menjadi kabar baik bagi dunia tinju. Dominasi petinju Amerika Serikat itu--dengan gaya "menari-nari" menghindari pukulan lawan--telah membuat penonton bosan. "Saya menghormati Floyd dengan pencapaiannya, tapi saya lebih suka aksi. Penonton juga menginginkan aksi yang hebat, menunggu knockout," ujarnya kepada Vibe.

De La Hoya tak keliru. Sepeninggal Mayweather, ring tinju kelas menengah menjanjikan persaingan yang menarik. Raja-raja knockout (KO) baru akan terus berebut panggung. Salah satu kandidat yang paling menjanjikan adalah Gennady Gennadyevich Golovkin.

Pada Sabtu dua pekan lalu, petinju 33 tahun asal Kazakstan itu berhasil meraih kemenangan KO atas David Lemieux dalam pertarungan di Madison Square Garden,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…