Secuplik Cerita Dari Pulau Bunga

Edisi: 38/44 / Tanggal : 2015-11-22 / Halaman : 46 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Matheus Kasaluron bergerak lincah di antara karang dan tebing menuju Pantai Kateki, Tanjung Bunga, Flores Timur.Di satu kaki bukit karang dengan kecuraman60 derajatsetinggi tiga meter, kepalanya mendongak, matanya menyipit, mengamatititikyang bisa dijadikan pijakan. Dia berjinjit, melompat, kemudian hap, hap, hap.Kakinya mendaratdengan sempurnadi puncak karang.Dia lalumengawasi kami—fotografer Subekti dan saya—yangmendaki dengan terengah-engahsembarisibukmenyeka keringat di dahi.

Perjalanan menembus hutan dan mendaki tebing yang menguras keringat selama setengah jam itu akhirnya terbayarlunas. Kami tiba di pantai berpasirputih kecokelatandengan batu besar berdinding tajam. Hanya ada keheningankarena industri pariwisata belum menjamah tempat ini. Matheus menoleh pada satutitikdi cakrawala. "Di situlah sang naga berkepala tujuh tinggal," katanya pada awal Oktober lalu.

Sang nagayang dimaksud oleh pria 26 tahun ini adalah legenda dalam cerita rakyatdi Tanjung Bunga. Tempat tinggalnya berupa gua panjang disebut Tanabela. Saban awal tahun,ketika angin muson barat tiba, nagakeluar dari sarangnya. Dia memuntahkan rezeki untuk mereka yang mencari sumber penghidupan di laut. "Kami tinggal menyendokkan tangan ke air untuk meraup ikan," ujarnya. Sang naga berkepala tujuh,naga kotom pito,menjadi mitos yang dituturkan dari mulut ke mulut dan melekat dalam tradisi setempat.

Tanjung Bunga menjadi salah satu titik persinggahan kami dalam perjalanan darat sepanjang 400 kilometer menyusuri pantai di sepanjang timur Pulau Flores hingga menyeberang ke Pulau Adonara. Kami memulai perjalanan darat dari Kota Ende, melewati perbukitan di sekitar Danau Kelimutu, turun ke sisi selatan pulau untuk menemukan Pantai Koka yang indahnya bukan main. Dari sisi selatan, kami naik lagi menuju Kota Maumere, yang berada di sisi utara pulau. Larantuka menjadi poros tujuan kami setelah menyinggahi Pantai Koka dan sebelum mengunjungi Adonara dan Tanjung Bunga.

Soal keindahan pantai, Tanjung Bunga jangan ditanya. Daratan ini memiliki deretan pantai perawan yang menawan. Pantai Kaba, Pantai Kateki, hingga Pantai Nipa adalah surga yang menunggu di ujung utara Flores. Keindahan ini menjadi magnet bagi wisatawan dan nelayan dari penjuru Nusantara. Nelayan Bugis, Buton, hingga Maduraacapmelemparkan sauh di tengah laut lalumenepi dengan perahu kecil. Bahkan tak sedikit yangmenetap dan berbaur dengan penduduk setempat. Tapi itu cerita lama. "Setelah tsunami, tak ada lagi yang datang kemari," kata Alfonsus Jamaluruon, tokoh masyarakat Riangkeroko, perkampungan di Tanjung Bunga. Tsunami terjadi pada akhir 1992 dan mengakibatkan 137 orang tewas.

Kecamatan Tanjung Bunga adalah tempat lahirnya nama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…