Dari Bandung Untuk Papua

Edisi: 40/44 / Tanggal : 2015-12-06 / Halaman : 46 / Rubrik : ILT / Penulis : Natalia Santi, Dody H,


PESAWAT perintis N219 dirancang PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bekerja sama dengan Pusat Teknologi Penerbangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Dapat mengangkut 19 penumpang, pesawat ini diklaim memiliki kelebihan dibandingkan dengan pesaing di kelasnya, seperti DHC-6 Twin Otter buatan Viking Air Kanada dan Y-12 buatan Harbin Aircraft Manufacturing Cina.

Untuk kekuatan mesin, misalnya, N219 memakai dua mesin turboprop buatan Pratt & Whitney yang paling populer: PT6A. Sementara DHC-6 memakai PT6A-34 dengan kekuatan 750 shaft horsepower (SHP), yang termasuk varian kecil, N219 memakai PT6A-42 dengan 850 SHP, yang termasuk varian medium. Sedangkan Y-12 memakai yang lebih kecil, PT6A-27 dengan 620 SHP.

"Perlu pesawat yang cukup tenaga untuk melewati gunung-gunung. Juga untuk mendarat di landasan yang dibuat dengan tangan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…