Sebuah Eksperimen Di Colomadu

Edisi: 40/44 / Tanggal : 2015-12-06 / Halaman : 68 / Rubrik : SN / Penulis : Seno Joko Suyono, Ahmad Rafiq,


BENAR-benar dibutuhkan keberanian dan keseimbangan tubuh untuk melakukan hal seperti Tony Broer. Dengan badan, muka, dan jenggot berlumuran lumpur, aktor dari Bandung itu tiba-tiba memanjat tiang besi di dinding bekas Pabrik Gula Colomadu, Solo. Tanpa menggunakan peralatan pengaman apa pun, ia naik sampai di atas ketinggian yang mungkin lebih dari 20 meter. Ia berjalan meniti lajur-lajur besi.

Besi-besi itu berkarat. Puluhan tahun besi-besi itu tak pernah diganti. Bisa saja krakk… retak saat terinjak. Ngeri menyaksikan Tony menyusuri titian besi tersebut. Goyang sedikit saja tubuhnya, ia bakal jatuh dan Anda tahu pasti apa yang terjadi. Tapi, di ketinggian itu, tubuhnya bergerak cepat—dan tepat di atas kain-kain putih yang terjuntai puluhan meter ke bawah, ia berdiri gagah. Tony merentangkan tangannya. Lalu ia mengguyurkan cat ke kain, menimbulkan lelehan dan bercak-bercak warna—serupa lukisan abstrak di kain.

Inilah sebuah adegan yang menggigit dan tak terduga dari pentas Sardono W. Kusumo: Fabriek Fikr. Sudah lama Pabrik Gula Colomadu mati. Tertutup bagi publik. Jarang ada yang masuk. Dan, selama tiga hari pada 20-22 November lalu, Sardono mengajak menjelajah ke dalam.

Pabrik gula yang didirikan pada 1862 oleh Mangkunegara IV ini dikenal sebagai tonggak awal industrialisasi tanah Jawa. Pembangunannya diikuti jaringan rel kereta api di Kota…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.