Setelah Kemenangan Bibi Suu Kyi

Edisi: 41/44 / Tanggal : 2015-12-13 / Halaman : 52 / Rubrik : IMZ / Penulis : Shinta Maharani, ,


Aung San Suu Kyi mencium kertas suara berwarna kuning. Pemimpin partai oposisi Myanmar, National League for Democracy (NLD), itu baru saja keluar dari bilik suara untuk mencoblos. Setelah itu, anak pahlawan nasional Burma, Jenderal Aung San, tersebut merunduk, memasukkan surat suara ke kotak. Hari itu merupakan hari bersejarah buat Suu Kyi dan Myanmar. Sebab, itulah pemilihan umum yang terbuka dalam 25 tahun terakhir selama pemerintahan militer di Myanmar.

Suu Kyi memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di gedung sekolah dasar, Bahan Township Primary School, Yangon, pada Ahad pekan pertama November lalu. Gedung sekolah itu tak jauh dari rumah Suu Kyi di University Avenue Road, Bahan Township. Seperti banyak bangunan pemerintah di Myanmar, bangunan sekolah itu menggunakan cat dominan hijau, warna yang disukai junta militer Myanmar. Lokasi ini berada sekitar lima kilometer dari jantung kota atau sekitar 20 menit perjalanan mobil dari Pagoda Sule, landmark Yangon.

Peraih Nobel Perdamaian itu tiba di tempat pemungutan ketika hari masih pagi bersama pengawalnya, menaiki Mitsubishi Pajero putih. Ia anggun, mengenakan longyi, baju tradisional Burma, dengan atasan merah marun dan rok panjang putih. Rangkaian bunga putih dan merah menghiasi rambut Suu Kyi yang diikat ke belakang. Setelah memberikan suara, ia meninggalkan lokasi. Para pendukung mengelu-elukannya, "Daw Suu." Daw artinya bibi, panggilan hormat di Myanmar. Suu Kyi menjawab mereka dengan senyum.

Suara yang diberikan Suu Kyi hari itu telah mengubah sejarah Myanmar. Dukungan suara buat Suu Kyi secara nasional luar biasa besar. Hasil akhir penghitungan suara yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Myanmar menyatakan Partai National League for Democracy yang dipimpin Suu Kyi menang.

Parlemen Myanmar memiliki dua kamar, Majelis Tinggi dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…