Api Seluloid Festival Teater Jakarta

Edisi: 42/44 / Tanggal : 2015-12-20 / Halaman : 66 / Rubrik : SN / Penulis : Moyang Kasih Dewimerdeka, ,


Belasan tentara Angkatan Darat bersenjata menyeruak di antara penonton dengan menggotong tumpukan kaleng film seluloid berwarna abu-abu, merah, dan cokelat. Mereka juga membawa beberapa jeriken berisi bahan bakar. Kaleng-kaleng film dijatuhkan, dibuka, pita-pita seluloid dihamburkan ke luar hingga membentuk gunungan. Mereka menumpahkan bensin, lalu menyalakan korek api. Gunungan seluloid terbakar.

Demikian nukilan dari naskah drama berjudul Api Seluloid karya Dendi Madiya. Naskah Dendi diangkat dari kisah Bachtiar Siagian, sutradara teater dan film yang juga Ketua Lembaga Film Indonesia—lembaga di bawah Lekra yang diasosiasikan dengan Partai Komunis Indonesia. Bachtiar sempat membuat 13 film panjang, bahkan mendapat penghargaan sutradara terbaik untuk film Turang (1957) dalam Festival Film Indonesia. Saat peristiwa 1965 merebak, Bachtiar dipenjara di Pulau Buru…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.