Karpet Merah Untuk Basaria

Edisi: 43/44 / Tanggal : 2015-12-27 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Wayan Agus Purnomo,, ,


LELUCON itu dilemparkan politikus Partai Hanura, Sarifuddin Sudding, saat uji kelayakan dan kepatutan calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Basaria Panjaitan, pada Selasa pekan lalu. "Saya mau bertanya lagi sebenarnya, tapi Trimedya melihat saya terus. Tatapannya tak berkedip," kata Sudding, yang disambut gelak tawa peserta rapat. Trimedya Panjaitan, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, hanya mesem-mesem mendengar guyonan rekannya tersebut.

Uji kelayakan pensiunan polisi berpangkat inspektur jenderal ini menjadi satu-satunya ujian yang dihadiri Trimedya secara penuh. Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu duduk sejak awal uji kelayakan tanpa sempat meninggalkan kursinya. Bisa dipahami, Basaria merupakan salah satu jagoan partai banteng dalam seleksi calon pemimpin KPK. Trimedya mengatakan Basaria memiliki rekam jejak bersih karena tak pernah menjadi kepala kepolisian daerah. "Tak ada cacatnya," ujar Trimedya.

Tak aneh, puja-puji terlontar bahkan sejak Basaria mengemukakan gagasannya, yakni ingin menjadikan KPK sebagai trigger mechanism. Basaria mengkritik fungsi supervisi dan koordinasi komisi antikorupsi yang tidak berjalan. Akibatnya, kata dia, pemimpin KPK periode kedua dan ketiga berkonflik dengan kepolisian. "Dari semua calon, Anda yang paling siap," ujar Brigadir Jenderal Purnawirawan Wenny Warouw, anggota Fraksi Partai Gerindra.

Wenny dan Basaria pernah menjadi atasan dan bawahan di Direktorat Tindak Pidana Khusus Markas Besar Kepolisian RI. Wenny menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus sejak 2006 hingga 2008. Pada tahun terakhir masa jabatan Wenny, Basaria masuk menjadi penyidik utama di direktorat tersebut. Hampir sepuluh tahun tak bersua, keduanya dipertemukan kembali dalam seleksi pemimpin KPK. "Basaria polisi berprestasi. Lihat saja pangkatnya sekarang. Tak mudah meraih bintang dua," ujar Wenny.

Meski Basaria dipenuhi pujian saat uji kelayakan, sejumlah politikus Komisi Hukum menganggap sejumlah jawabannya tak memuaskan. Wakil Ketua Komisi Hukum Mulfachri Harahap, yang memimpin sidang uji kelayakan, bahkan sempat mengingatkan Basaria bahwa ada sejumlah pertanyaan yang belum dia jawab. Peringatan ini direspons Basaria dengan memberi jawaban sekenanya atas sejumlah pertanyaan yang tersisa.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil, menyebutkan Basaria…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?