Iko Uwais: Saya Fighter, Bukan Aktor
Edisi: 43/44 / Tanggal : 2015-12-27 / Halaman : 106 / Rubrik : WAW / Penulis : Tulus Wijanarko, Tito Sianipar, Dini Pramita
NAMA Iko Uwais mulai jadi perhatian sejak film pertamanya, Merantau, mewarnai dunia sinema Tanah Air. Lalu berturut-turut film yang dibintanginya berhasil merebut pasar, seperti The Raid: Redemption dan The Raid 2: Berandal. Bahkan kedua film The Raid yang disutradarai Gareth Evans itu sukses menembus pasar internasional hingga ke Amerika dan Eropa.
Berawal dari situ, Iko mulai menapak pusat perfilman dunia: Hollywood. Bersama Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahmanââ¬âkeduanya juga bermain di The Raidââ¬âIko ikut dalam film terbaru produksi Disney, Star Wars: The Force Awakens, yang diluncurkan Rabu pekan lalu. Ia berperan sebagai Razoo Qin-Fee, anggota geng kriminal antargalaksi Kanjiklub yang dipimpin Tasu Leech (diperankan oleh Yayan).
Bagi Iko, bermain di film Hollywood dimanfaatkannya untuk ikut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Tentu saja ia juga berusaha menjadi "duta besar" pencak silat di setiap proyek film internasional. Selain tampil di Star Wars, Iko terlibat dalam beberapa film Hollywood lainnya, seperti Man of Tai Chi, Beyond Skyline, dan Mile 22 (belum syuting).
Dalam film-film itu, Iko berinteraksi dengan nama-nama beken Hollywood. Sebut saja J.J. Abrams, Harrison Ford, Frank Grillo, Jackie Chan, Keanu Reeves, hingga Peter Berg. "Jujur, ada rasa minder berinteraksi dengan mereka. Memangnya gue siapa," kata Iko, yang seharusnya tampil di red carpet pemutaran perdana Star Wars di Hollywood, pekan lalu. Dia tak bisa hadir karena tengah mengerjakan sebuah proyek film di Tanah Air.
Dalam dua kesempatan, Iko menerima wartawan Tempo Tulus Wijanarko, Tito Sianipar, Dini Pramita, Cheta Nelawaty, videografer Ryan Maulana, dan fotografer Aditya Noviansyah untuk wawancara di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu pekan lalu. Saat pertama bertemu, Iko tampak serius, lalu semua menjadi cair saat wawancara selama total dua jam tersebut. Dia beberapa kali bercanda dan tertawa lepas.
* * *
Bagaimana awal ceritanya sampai terlibat dalam film Star Wars?
Proyek ini dari Gareth Evans. Dia dapat dari Management 360 di Amerika. Sebenarnya dia sudah mendapatkannya enam bulan sebelumnya, tapi dirahasiakan dari saya. Kira-kira saat itu bulan puasa 2014, kami sedang promo film The Raid 2 di Amerika. Kami dijadwalkan untuk meeting dengan (sutradara Star Wars) J.J. Abrams langsung.
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan itu?
Abrams bersama manajemennya, termasuk produsernya. Saya hanya berdua bersama Yayan karena kebetulan Gareth ada rapat di tempat lain. Dia menceritakan tentang rencana tersebut. Dia memberi beberapa ide bagi tim The Raid, karena kami dipercaya sebagai koreografernya juga. Lalu kami tunjukkan beberapa gerakan di depan dia, dan dia tertarik. Tapi ada beberapa ide saya yang ditolak. Dia bilang, "Wah, keren banget. Tapi Iko, ini film untuk semua umur." Ha-ha-ha....
Karakter sebagai Razoo Qin-Fee sudah diberi tahu saat itu?
Belum. Itu diberi tahu pas coba kostum. Soalnya kostumnya juga ribet dan sangat detail. Desainnya ada beberapa lapisan bahan. Pas kami bikin koreonya, ternyata tidak sesuai dengan harapan kami. Sebab, untuk action butuh gerak dan nyaman. Ternyata kami pakai sepatu bot, beberapa bagian sangat nge-press di badan, dan ada kayak bahan tikar di perut. Jadi susah untuk bergerak kompleks dan cepat. Setelah (coba kostum) itu, baru dikasih tahu karakternya seperti apa.
Pada pertemuan pertama itu Anda sudah menjawab "iya"?
Benar. Sebab, bagi saya, ini merupakan satu kesempatan besar. Bukan buat saya sendiri,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…